InfoMalangRaya.com– Otoritas Iraq, hari Senin (12/6/2025), memulai penyelidikan atas kematian massal ikan-ikan yang berada di daerah rawa di bagian selatan negeri 1001 malam itu, yang kerap terjadi beberapa tahun terakhir.
Salah satu kemungkinan penyebab kematian ikan-ikan tersebut adalah kekurangan oksigen yang dipicu oleh rendahnya aliran air, meningkatnya penguapan, dan meningkatnya suhu yang dipicu oleh perubahan iklim. Kemungkinan lain adalah bahan kimia yang digunakan oleh nelayan untuk mempermudah penangkapan ikan, kata pejabat dan aktivis setempat kepada AFP.
Gambar-gambar yang dimiliki AFP menunjukkan sejumlah besar ikan berwarna perak mengambang di rawa-rawa Ibn Najm dekat kota Najaf di selatan Iraq.
Kerbau-kerbau yang beredam di air rawa untuk mendinginkan suhu badan mereka tampak dikepung ikan-ikan yang mengambang tak bernyawa.
“Kami sudah menerima sejumlah pengaduan dari masyarakat,” kata pejabat kepala urusan lingkungan di Najaf, Jamal Abd Zeid, seraya menambahkan bahwa satu tim inspeksi teknis sudah dibentuk untuk menyelidiki fenomena itu.Seorang fotografer AFP di lokasi melihat sekelompok aparat pemerintah sedang mengambil contoh air dari rawa.
Abd Zeid mengatakan tim inspeksi yang dibentuk antara lain diberi tugas untuk menyelidiki apakah terjadi kekurangan air, penangkapan ikan dengan strum listrik dan penggunaan racun oleh nelayan.
Setidaknya lima tahun terakhir Iraq mengalami kekeringan panjang yang dipicu oleh perubahan iklim.
Pihak berwenang juga menuding pembangunan bendungan-bendungan di negara tetangga Iran dan Turki sebagai penyebab penurunan drastis debit air sungai yang mengalir ke Iraq.
“Kami memerlukan uji laboratorium untuk mengetahui penyebab pasti” kematian ikan-ikan tersebut, kata aktivis lingkungan Jassim al-Assadi.
Selain kurangnya oksigen akibat rendahnya aliran air, suhu panas, evaporasi dan angin, menurut al-Assadi, kematian ikan secara massal juga bisa disebabkan oleh pencemaran dari pestisida pertanian.
Hasil penyelidikan beberapa kasus serupa sebelumnya menunjukkan adanya akumulasi racun yang dipakai oleh nelayan saat menangkap ikan.*







