Malang – Sepak bola memang kerap menghadirkan kisah dramatis, dan akhir Liga 1 musim ini menjadi salah satu buktinya. Salah satu cerita yang paling menyita perhatian datang dari hubungan panas antara Arema FC dan PSS Sleman.
Pada musim lalu, saat Arema FC tengah berjuang menghindari degradasi, sebuah banner psywar dari pendukung PSS Sleman terpampang di Stadion Manahan, Solo. Spanduk tersebut bertuliskan “KICK THE LION OUT FROM THIS LEAGUE!!!” (TENDANG SI SINGA KELUAR DARI LIGA INI!!!), mengarah jelas kepada julukan Arema FC sebagai “Singo Edan”.
Namun, takdir berkata lain. Arema FC berhasil selamat dari degradasi kala itu, sedangkan musim ini, situasi justru berbalik. PSS Sleman yang kini berada di ujung tanduk, menggantungkan harapannya pada hasil pertandingan antara Arema FC melawan Semen Padang — tim pesaing PSS di zona degradasi.
Ironisnya, harapan tersebut pupus setelah Arema FC kalah dari Semen Padang dengan skor tipis 0-2 Kekalahan di Stadion Kanjuruhan 24/5/2025 tersebut memastikan Semen Padang bertahan di Liga 1, sekaligus menjatuhkan PSS Sleman ke Liga 2 musim depan.
Nasib yang berbalik ini menjadi jawaban nyata atas psywar yang pernah dilontarkan. Kini, justru Arema FC yang secara tidak langsung “menendang” PSS Sleman keluar dari kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Akhir musim yang penuh drama ini menjadi pengingat bahwa dalam sepak bola, rivalitas memang sah-sah saja, namun takdir dan karma bisa berbicara dengan cara yang tak terduga. Semoga semua tim yang berjuang selalu diberikan kekuatan untuk bangkit dan bersaing kembali di musim-musim berikutnya.
Dari pantauan Media Info Malang Raya club degradasi diantaranya PSS Sleman, Barito Putera dan PSIS Semarang
Penulis: Rudi Harianto