InfoMalangRaya.com – Entitas zionis ‘Israel’ baru saja megakui bahwa pihaknya telah membunuh pemimpin Hamas Ismail Haniyah di Teheran.
Melansir BBC pada Selasa (24/12/2024), selain mengakui pembunuhan Ismail Haniyeh, ‘Israel’ bersumpah akan “melenyapkan kepemimpinan” Houthi di Yaman. Ini menjadi pengakuan publik pertama bahwa ‘Israel’ terhadap pembunuhan Haniyah pada bulan Juli di ibukota Iran.
“Kami akan menyerang Houthi dengan keras … dan memenggal kepemimpinan mereka – seperti yang kami lakukan terhadap Haniyeh, (Yahya) Sinwar, dan (Hassan) Nasrallah di Teheran, Gaza, dan Libanon, kami akan melakukan hal yang sama di Hudaida dan Sanaa,” ujar Menteri Pertahanan Israel Katz pada Senin.
Ismail Haniyah, pemimpin politik kelompok perlawanan Palestina Hamas dibunuh di Teheran dalam sebuah aksi pembunuhan yang diyakini kuat dilakukan ‘Israel’.
Namun, ‘Israel’ tidak segera mengklaim pembunuhan tersebut.
Haniyah, yang biasanya tinggal di Qatar, telah menjadi wajah diplomasi internasional Hamas.
Dia terlibat pembicaraan tidak langsung yang ditengahi secara internasional untuk mencapai gencatan senjata di daerah kantong yang diblokade tersebut.
Sekitar 60 anggota keluarga Ismail Haniyah telah syahid di Gaza sejak agresi ‘Israel’ dimulai pada 7 Oktober.
Serangkaian pembunuhan
Pada 27 September, ‘Israel’ membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dalam sebuah serangan di Beirut.
Pada tanggal 16 Oktober, ‘Israel’ membunuh pengganti Haniyah, Yahya Sinwar, di Gaza yang terkepung.
Pembunuhan ini menimbulkan kekhawatiran bahwa ‘Israel’ dapat menyeret wilayah tersebut ke dalam perang habis-habisan dan memicu kecurigaan bahwa Tel Aviv tidak serius dalam mencapai gencatan senjata.
‘Israel’ telah membunuh lebih dari 45.300 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejauh ini dalam pembantaian di daerah kantong yang diblokade tersebut.
Hal ini juga telah menyebabkan kekurangan besar-besaran akan kebutuhan dasar, termasuk makanan, air, listrik dan obat-obatan, serta menyebabkan hampir seluruh penduduk Gaza menjadi pengungsi.*