InfoMalangRaya.com – Hingga saat ini, ‘Israel’ hanya menghancurkan tiga batalyon tempur Brigade Qassam, menurut laporan CNN.
Media Barat itu meragukan klaim ‘Israel’ tentang dampak yang telah ditimbulkannya terhadap sayap bersenjata Hamas sejak dimulainya perang di Gaza.
Pasukan penjajah ‘Israel’ mengklaim bahwa Brigade Qassam Hamas terdiri dari 24 batalion.
“Pada 1 Juli, hanya tiga dari 24 batalyon ini yang tidak efektif dalam pertempuran, yang berarti mereka dihancurkan oleh militer Israel,” CNN melaporkan pada 5 Agustus, mengutip data yang dikumpulkan oleh Critical Threats Project (CTP) dan Institute for the Study of War (ISW).
“Delapan batalion efektif dalam pertempuran, mampu menjalankan misi melawan tentara Israel di lapangan di Gaza. Sisanya, 13 batalyon telah terdegradasi, hanya mampu melakukan serangan sporadis, dan sebagian besar tidak berhasil,” tambahnya.
Menurut tentara Israel dan data yang dikutip oleh CNN, batalion-batalion di Gaza tengah adalah yang paling sedikit terkena dampaknya.
“Kemampuan Hamas untuk menyusun kembali terfokus pada 16 batalyon di Gaza tengah dan utara, yang merupakan target terlama dari serangan Israel,” lanjut laporan tersebut, menambahkan bahwa tujuh dari batalyon tersebut telah mampu menyusun kembali dan memulihkan kemampuan militer mereka.
Para pejuang perlawanan telah “memanfaatkan sumber daya yang semakin menipis secara efektif” dan telah “membangun kembali” banyak kemampuan mereka, yang bertentangan dengan klaim Benjamin Netanyahu di hadapan Kongres AS bahwa “kemenangan sudah di depan mata.”
CNN juga meninjau ribuan pernyataan dan rekaman pertempuran geolokasi yang dirilis oleh Brigade Al Qassam dan tentara Israel untuk memverifikasi temuan dua lembaga think tank yang dikutip dalam laporan tersebut.
CNN juga mewawancarai sejumlah pakar militer AS.
“Jika batalion-batalion Hamas sebagian besar dihancurkan [seperti yang diklaim Israel], pasukan Israel tidak akan bertempur,” kata pensiunan Kolonel Angkatan Darat AS, Peter Mansoor.
Zionis ‘Israel’ telah berulang kali mengatakan bahwa mereka telah melumpuhkan sebagian besar kemampuan militer Brigade Al Qassam. Pada bulan Maret, tentara Israel mengatakan bahwa 20 dari 24 batalyon Qassam telah “dibongkar.”
Sebulan sebelumnya, Netanyahu mengklaim bahwa 75 persen dari batalyon-batalyon tersebut telah diberantas. Namun para pejabat ‘Israel’ menuduh Netanyahu berbohong tentang statistik yang diumumkan oleh pemerintah dan tentara.
Anggota Knesset, Amit Halevi, mengatakan pada bulan Mei bahwa ke-24 batalyon tersebut masih utuh. Mantan jenderal Israel Yitzhak Brik mengatakan pada akhir Juni bahwa jumlah pejuang yang diklaim telah dibunuh oleh tentara adalah salah dan bahwa pasukan Israel mengalami kerugian besar sementara mereka jarang berhadapan langsung dengan para pejuang Qassam.
“Mereka secara terang-terangan membohongi kami,” kata Brik dalam sebuah wawancara.
Ada beberapa contoh pasukan penjajah ‘Israel’ yang mengklaim telah membersihkan suatu wilayah tertentu dari pejuang Hamas, hanya untuk kemudian dipaksa beroperasi di wilayah tersebut lagi. Pada bulan Januari, tentara mengatakan bahwa Hamas telah dilumpuhkan dan disingkirkan dari Jalur Gaza utara.
Beberapa bulan kemudian, pasukan ‘Israel’ mengalami kerugian besar dalam pertempuran beruntun di beberapa daerah di utara, termasuk kamp Jabalia dan lingkungan Shujaiya dan Zaytoun.
Pertempuran terus berlangsung di bagian utara dan tengah jalur, namun akhir-akhir ini yang paling sengit terjadi di bagian selatan – di mana kota perbatasan Rafah berada.
Selama beberapa bulan, Netanyahu mengklaim bahwa Rafah adalah kunci kemenangan Israel dalam perang dan bahwa menyerbu kota itu akan menjamin kekalahan Hamas. Sejak penyerbuan kota itu pada awal Mei, Brigade Qassam dan kelompok-kelompok lain di sana telah melakukan perlawanan sengit terhadap tentara Israel.
Beberapa tentara ‘Israel’ tewas dan terluka pada 5 Agustus lalu akibat bahan peledak yang ditanam oleh pejuang Brigade Qassam di dekat Rafah, menurut pernyataan di saluran media kelompok tersebut.
Brigade Qassam merilis rekaman pada 4 Agustus yang menunjukkan para pejuangnya menargetkan tank-tank ‘Israel’ di sebelah timur Rafah, salah satu dari beberapa video yang dirilis baru-baru ini yang menampilkan operasi penembakan dan serangan bahan peledak terhadap tentara.
Selain Brigade Qassam, Brigade Quds dari gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ), Brigade Syuhada Al-Aqsa, Brigade Mujahidin, dan beberapa faksi lainnya tetap bercokol di seluruh jalur dan terlibat dalam konfrontasi melawan tentara ‘Israel’.
Perlawanan Palestina juga masih mampu menembakkan roket ke arah ‘Israel’.