InfoMalangRaya.com—Pernyataan bersama oleh tentara Zionis dan Dinas Keamanan Shin Bet hari Senin (30/10/2023) yang menyatakan bahwa tentara penjajah yang bernama Ori Megidish “telah dibebaskan selama operasi darat,” dan bahwa “kondisinya baik dan telah bertemu keluarganya” memicu polemik.
Sebelumnya, juru bicara militer ‘Israel’ mengklaim telah berhasil membebaskan tawanan dari pejuang –mengatakan bahwa dia tidak akan mengungkapkan rincian apapun mengenai pembebasan tentara tersebut – rupanya telah menimbulkan kebingungan tentang kredibilitas terkait cerita proses pembebasannya.
Media Penjajah Tak Percaya
Surat kabar penjajah, Israel Today mengutip sumber yang dekat dengan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengatakan bahwa tidak ada bukti bahwa tahanan tersebut telah dibebaskan dalam “Operasi Darat di Jalur Gaza” versi Shin Bet, bahwa tujuan pengumuman ini untuk meningkatkan moral orang ‘Israel’.
Laman Akka untuk Urusan ‘Israel’ melaporkan bahwa halaman dan komentar ‘Israel’ di platform media sosial telah meminta pernyataan resmi dari Abu Ubaida, juru bicara militer Brigade Al-Qassam, untuk mengklarifikasi kredibilitas berita pembebasan tahanan ‘Israel’ versi Shin Bet.
Mereka mengatakan sangat tidak mempercayai pernyataan Benyamin Netanyahu, Menteri Angkatan Darat, atau pernyataan juru bicara militer, termasuk Shin Bet sendiri.
Dikuliti Netizen
Sementara itu, para aktivis Palestina menyebarkan informasi dan mengugkap wanita yang diklaim oleh tentara penjajah sebagai tahanan Brigade Izzudin al-Qassam dan telah dibebaskan.
Wanita itu bernama asli Ori Megidish, seorang tentara IDF. Daftar yang dikeluarkan oleh otoritas ‘Israel’ mengenai “tawanan” tersebut rupanya telah ditambahkan besoknya.
Dengan mengakses daftar tahanan yang ditahan oleh Brigade Qassam di arsip surat kabar Haaretz, tidak ada namanya di daftar lama, dan namanya ditambahkan kemudian setelah pengumuman pembebasannya.
Sementara akun Facebook, yang menunjukkan bahwa perempuan itu sebelumnya sempat mengunggah komentar pada 12 Oktober, yaitu 5 hari setelah pertempuran Taufan Al-Aqsha, yang menunjukkan bahwa dia tidak termasuk di antara para tahanan dalam daftar orang yang ditawab Brigade Al-Qassam.
Tidak Ada yang Percaya
Patut dicatat bahwa anggota Biro Politik Hamas, Izzat al-Rishq, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pengumuman ‘Israel’ itu bertujuan untuk mengganggu video tiga tahanan wanita, yang sebelumnya meminta segera dibebaskan dan telah menyebabkan kegoncangan besar bagi warga ‘Israel’.
“Tidak ada seorang pun yang percaya pada narasi ‘Israel’ yang tidak konsisten, bahkan masyarakat ‘Israel’ sendiri tidak mempercayai para pemimpinnya, dan apa yang akan dikatakan oleh kelompok perlawanan adalah keputusan akhir,” kata Al-Rishq.
Pengumuman penjajah ini muncul beberapa jam setelah Brigade Al-Qassam menerbitkan rekaman video 3 tahanan wanita di mana mereka menyerang Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, menuduhnya bertanggung jawab atas apa yang terjadi dalam “Operasi Taufan Al-Aqsha” dan menuntut agar dirinya dibebaskan segera beserta seluruh warga tawanan ‘Israel’ dengan imbalan tawanan Palestina.*