InfoMalangRaya.com – Penjajah ‘Israel’ kembali menampilkan kebiadabannya dengan melancarkan serangan besar-besaran di Gaza, menyebabkan 404 warga Palestina syahid dan 562 lainnya terluka.
Serangan udara zionis menghantam seluruh Gaza, mulai dari Khan Younis dan Rafah di selatan, Gaza City di utara dan Deir al-Balah di tengah. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, banyak dari syuhada adalah anak-anak.
Namun, lanjut Kementerian Kesehatan, jumlah korban diperkirakan masih akan terus bertambah lantaran banyaknya korban yang masih “tertimbun reruntuhan”.
Hamas, yang mengelola pemerintahan di Gaza, menyebut serangan membabi buta ‘Israel’ sebagai pembatalan sepihak atas gencatan senjata yang dimulai pada 19 Januari.
“Netanyahu dan pemerintah ekstremisnya membuat keputusan untuk membatalkan perjanjian gencatan senjata, membuat para tahanan di Gaza menghadapi nasib yang tidak diketahui,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan. Hamas menyerukan kepada orang-orang di negara-negara Arab dan Islam, bersama dengan “orang-orang bebas di dunia”, untuk turun ke jalan untuk memprotes serangan tersebut.
Kelompok bersenjata Jihad Islam Palestina (PIJ) menuduh Israel “dengan sengaja menyabotase semua upaya untuk mencapai gencatan senjata”.
Sementara, gembong zionis Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa serangan itu merupakan “tindakan tegas” terhadap Hamas yang menolak membebaskan para tawanan ‘Israel’.
“Israel akan, mulai sekarang, bertindak melawan Hamas dengan kekuatan militer yang semakin meningkat,” kata Kantor Perdana Menteri dalam sebuah pernyataan.
Militer ‘Israel’ mengatakan melalui Telegram bahwa mereka sedang melakukan “serangan ekstensif terhadap target-target teror” milik Hamas.
Pembantaian terbaru penjajah ini juga telah mendapat restu dari sekutu utama mereka, Amerika Serikat. Melansir Al Jazeera pada Selasa (18/03/2025), Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan bahwa ‘Israel’ telah berkonsultasi dengan Presiden AS Donald Trump mengenai serangan tersebut.*