Infomalangraya.com –
Imad al-Adwan ditahan di perbatasan yang dikontrol Israel karena diduga menyelundupkan lebih dari 200 senjata di mobilnya.
Pihak berwenang Israel telah membebaskan Anggota Parlemen Yordania Imad al-Adwan, kata kementerian luar negeri Yordania, setelah dia ditahan karena dicurigai menyelundupkan senjata dan emas ke Tepi Barat yang diduduki hampir dua minggu lalu.
“Proses penyerahan anggota parlemen Imad Al-Adwan oleh otoritas Israel kepada otoritas keamanan Yordania yang bersangkutan telah dimulai di Jembatan Raja Hussein,” bunyi pernyataan dari kementerian, merujuk pada penyeberangan perbatasan utama yang menghubungkan wilayah Palestina ke Yordania.
Seorang juru bicara kementerian luar negeri kemudian mengkonfirmasi kepada Al Jazeera bahwa anggota parlemen tersebut telah dibebaskan.
Badan intelijen Israel Shin Bet mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa al-Adwan ditangkap pada 22 April saat membawa 12 senapan dan 194 pistol di mobilnya di sebuah penyeberangan perbatasan yang dikuasai Israel.
Ia menambahkan bahwa penyelidikannya mengungkapkan bahwa al-Adwan melakukan 12 upaya penyelundupan terpisah sejak awal 2022 menggunakan paspor diplomatiknya untuk membawa barang selundupan mulai dari rokok elektronik hingga emas hingga burung.
Sejak awal tahun, dia melakukan banyak perjalanan penyelundupan senjata dengan imbalan sejumlah uang yang tidak ditentukan, kata Shin Bet.
Badan itu mengatakan dia dibebaskan untuk “penyelidikan lebih lanjut dan mengejar keadilan” oleh otoritas Yordania.
Ketua parlemen Yordania mengatakan kekebalan parlementer al-Adwan telah dicabut, yang berarti dia bisa menghadapi tuntutan hukum. Sumber keamanan Yordania mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa kasus tersebut akan dibawa ke pengadilan.
Penangkapan Al-Adwan mengancam akan semakin memperkeruh hubungan antara Israel dan Yordania, yang sudah tegang meski ada perjanjian damai yang berusia hampir 30 tahun.
Israel memiliki hubungan keamanan yang erat dengan Yordania, yang berbagi perbatasan terpanjangnya, tetapi hubungan memburuk dalam beberapa tahun terakhir karena pembangunan permukiman ilegal Israel di tanah yang diduduki, serangan kekerasannya terhadap warga Palestina di Tepi Barat dan kebijakan diskriminatifnya di tempat-tempat suci di Yerusalem. Kota Tua.
Yordania menguasai Tepi Barat dan Yerusalem Timur sebelum Israel merebut daerah itu dalam perang 1967, tetapi kerajaan tersebut mempertahankan perwalian Masjid Al-Aqsa dan tempat suci Muslim lainnya di Kota Tua.
Sejak pemerintah garis keras Israel menjabat akhir tahun lalu, hubungan dengan Yordania memburuk. Israel mengklaim Tepi Barat dibanjiri senjata, termasuk senjata yang diselundupkan dari Yordania.