InfoMalangRaya.com – Supermodel berdarah Palestina-Amerika, Gigi Hadid, mengutuk Israel sebagai “satu-satunya negara yang menjadikan anak-anak sebagai tawanan perang.” Unggahannya di Instagram dibuat saat anak-anak Palestina dibebaskan dari tahanan militer sebagai bagian dari ketentuan gencatan senjata perlawanan Palestina dan “Israel”.
Entitas Zionis “Israel” dan Hamas menyetujui gencatan senjata selama empat hari yang dimulai pada hari Jumat, 24 November, kesepakatan tersebut termasuk pembebasan 150 warga Palestina dari tahanan oleh pasukan pendudukan “Israel” di Tepi Barat yang diduduki, yang kesemuanya diadili di pengadilan militer atau ditahan tanpa dakwaan atau pengadilan. Sekitar 50 tawanan “Israel” juga akan dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan tersebut.
Dalam sebuah referensi yang jelas terhadap video yang beredar di media sosial tentang anak-anak Palestina yang dipertemukan kembali dengan keluarga mereka setelah berbulan-bulan dan bertahun-tahun dalam penahanan, Hadid mengutuk Israel atas perlakuan buruk dan penyiksaan terhadap anak-anak. “Penculikan, pemerkosaan, penghinaan, penyiksaan, pembunuhan terhadap warga Palestina. Bertahun-tahun sebelum 7 Oktober 2023.”
Dalam unggahannya, Gigi Hadid menyertakan foto Ahmad Mansara, seorang warga Palestina yang telah ditahan oleh Israel sejak berusia 13 tahun pada 2015 dan masih dipenjara hingga saat ini di sel isolasi.
Saat itu, ia dan sepupunya yang berusia 15 tahun dituduh menikam dua warga “Israel” di pemukiman ilegal Pisgat Ze’ev di Tepi Barat yang diduduki. Sepupunya ditembak mati di tempat kejadian, sedangkan Ahmad ditabrak mobil dan mengalami luka serius di bagian kepala saat kerumunan orang “Israel” mencemoohnya.
Setelah penangkapannya, rekaman video beredar luas di media sosial dan menunjukkan Ahmad yang masih muda dan tertekan diperlakukan dengan kasar dan diinterogasi dengan kejam tanpa kehadiran orang tua atau perwakilan hukumnya.
Dia dianiaya selama tahun-tahun awal penahanannya sampai-sampai dia kemudian didiagnosis menderita skizofrenia. Sebuah kelompok HAM telah memohon kepada presiden “Israel” untuk mengampuni Ahmad karena kesehatan mentalnya.