InfoMalangRaya.com — Penyerbuan aparat Israel ke Masjid Al-Aqsha di Yerusalem Timur “tidak dapat diterima,” kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Dia lantas menyeru Israel untuk meninggalkan langkah-langkah yang memicu ketegangan.
“Gangguan dan ancaman terhadap kesucian dan signifikansi sejarah Masjid Al-Aqsa serta kebebasan beragama dan hidup warga Palestina harus dihentikan,” ujar Erdogan dalam wawancara dengan stasiun televisi pada Rabu.
Pernyataan presiden Turki ini disampaikan usai serbuan aparat Israel dan penangkapan 350 jamaah Palestina dari dalam kompleks Masjid Al-Aqsha.
Menurut saksi mata, sejumlah jamaah Palestina membarikade diri mereka di dalam tempat shalat Al-Qibli di kompleks Masjid Al-Aqsha setelah pemukim Yahudi menyerukan penyerbuan ke masjid.
Mereka berusaha mencegah polisi masuk dengan menutup pintunya.
Aparat Israel lantas mengepung Al-Qibli, naik ke atap masjid, menghancurkan jendela, dan menembakkan bom suara terhadap jamaah di dalamnya. Beberapa orang di masjid mencoba melawan aparat zionis dengan melemparkan kembang api.
Tidak berhenti di situ aparat zionis lantas memukuli mereka dengan brutal dan menahan mereka.
“Kami akan terus mendukung saudara dan saudari Palestina kami dalam segala keadaan dan untuk melindungi nilai-nilai suci kami. Israel harus mengetahui hal ini juga,” kata Erdogan, lansir Anadolu pada Kamis (06/04/2023).*