InfoMalangRaya.com—Penjajah ‘Israel’ telah menyetujui untuk melakukan jeda kemanusiaan selama empat jam setiap hari di Gaza utara. Pengumuman disampaikan oleh Rezim Zionis tiga jam sebelum jeda diberlakukan, kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby kepada wartawan.
Namun Benyamin Netanyahu mengatakan serangan ke Gaza akan terus dilakukan dan tidak aka nada gencatan senjata sebelum tawanan dibebaskan. “Pertempuran di Gaza terus berlanjut dan tidak akan ada gencatan senjata tanpa pembebasan korban penculikan kami,” ujarnya.
“‘Israel’ menyediakan koridor aman bagi warga sipil yang membentang dari utara ke selatan Jalur Gaza, yang baru saja dilalui 50.000 warga Gaza kemarin,” tambah pernyataan itu.
Netanyahu juga meminta penduduk Jalur Gaza untuk menuju ke selatan, mengulangi pernyataannya beberapa minggu lalu, meskipun serangan ‘Israel’ di Gaza selatan terus dilakukan.
Sebelumnya hari Kamis, tentara penjajah mengatakan bahwa “tidak ada gencatan senjata di Gaza, melainkan jeda taktis dan lokal yang terbatas.” Tidak ada gencatan senjata, saya ulangi tidak ada gencatan senjata. Yang kami lakukan, penghentian sementara selama 4 jam, adalah untuk bantuan kemanusiaan,” kata juru bicara militer ‘Israel’ Richard Hecht.
Meskipun ada desakan dan seruan internasional untuk gencatan senjata, penjajah terus menolak seruan tersebut. Sementara Gedung Putih mengatakan hari Kamis bahwa ‘Israel’ telah menyetujui jeda kemanusiaan selama empat jam setiap hari di Gaza utara.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan jeda kemanusiaan pertama akan diumumkan pada hari Kamis, mengutip laporan Al Jazeera. “Kami diberitahu oleh ‘Israel’ bahwa tidak akan ada operasi militer ketika serangan itu dihentikan dan prosesnya akan dimulai hari ini (Kamis),” katanya.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan kepada wartawan dia telah meminta ‘Israel’ untuk “jeda lebih dari 3 hari” selama negosiasi untuk membebaskan sandera yang ditahan oleh pejuang Hamas. Namun Biden menolak kemungkinan gencatan senjata total.
‘Israel’ telah meningkatkan tindakan militernya, termasuk serangan udara, operasi darat, dan pemboman angkatan laut, khususnya di wilayah utara Jalur Gaza, di mana ‘Israel’ melancarkan serangan dengan tank.
Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, lebih dari 10.328 warga sipil telah terbunuh, termasuk lebih dari 4.400 anak-anak, sejak 7 Oktober ketika konflik dimulai menyusul serangan lintas batas oleh Hamas di ‘Israel’ yang menewaskan lebih dari 1.400 orang.
Penasihat politik pemimpin Hamas Ismail Haniyah, Taher al-Nono mengatakan hari Kamis bahwa negosiasi masih berlanjut tetapi sejauh ini belum ada keputusan akhir yang disepakati.*
Leave a Comment
Leave a Comment