InfoMalangRaya.com â Militer âIsraelâ menembak dan membunuh seorang pekerja kemanusiaan PBB dan melukai seorang pekerja lainnya di kota Rafah, Gaza selatan, pada Senin (13/05) menurut laporan pihak berwenang setempat.
Kedua korban berada di dalam kendaraan yang dengan jelas menampilkan bendera dan logo PBB. Meskipun begitu, Zionis âIsraelâ tetap saja menembaki mereka.
Video dari kendaraan yang menjadi sasaran menunjukkan beberapa lubang peluru menembus jendela.
âKami mengutuk keras kekejaman yang dilakukan oleh penjajah Israel terhadap penduduk Palestina dan pekerja bantuan asing di Gaza,â ujar pernyataan pihak berwenang Gaza.
âKami mendesak semua negara untuk mengecam tindakan tercela ini.â
Pada tanggal 1 April, pesawat tak berawak âIsraelâ menembaki dan menewaskan tujuh pekerja bantuan asing yang sedang mengantarkan bantuan makanan di Gaza. Tiga rudal berturut-turut menghancurkan mobil mereka.
đ¨BREAKING: ISRAEL KILLED A UN WORKER IN RAFAH. An unidentified individual was killed and their body detained by Israeli occupation forces initial reports indicate he was a UN staff member of the convoy.Additionally, a UN employee was injured when Israeli occupation aircraft⌠pic.twitter.com/2S3vxHaJ5Lâ Suppressed News. (@SuppressedNws) May 13, 2024
Militer âIsraelâ telah memberikan izin kepada para pekerja bantuan dari badan amal World Central Kitchen asal Amerika Serikat untuk membantu memindahkan pasokan bantuan dari pantai ke sebuah gudang.
Koki selebriti JosĂŠ AndrĂŠs, pendiri organisasi tersebut, menuduh âIsraelâ sengaja menargetkan para pekerja bantuan.
Hingga 5 April, setidaknya 203 pekerja bantuan telah dibunuh oleh penjajah âIsraelâ, menurut Database Keamanan Pekerja Bantuan, yang melacak serangan terhadap pekerja bantuan kemanusiaan di seluruh dunia.
Dakwah Media BCA – Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Arvind Das dari Komite Penyelamatan Internasional (IRC) yang berbasis di Amerika Serikat mengatakan kepada Majalah Time bahwa penargetan Israel terhadap para pekerja bantuan telah menjadi âlebih merupakan sebuah fitur daripada sebuah bug.â
Israel telah berusaha untuk membatasi makanan, air, dan pasokan lainnya ke Gaza meskipun ada tekanan internasional dan peringatan akan kelaparan yang mengancam.
Pada tanggal 9 Oktober, Menteri Pertahanan Yoav Gallant memerintahkan âpengepungan totalâ terhadap Gaza.
âSaya telah memerintahkan pengepungan total di Jalur Gaza. Tidak akan ada listrik, tidak ada makanan, tidak ada bahan bakar, semuanya ditutup,â kata Gallant. âKami memerangi binatang manusia, dan kami bertindak sesuai dengan itu,â katanya.*