InfoMalangRaya.com—Hari Ahad, ‘Israel’ menguburkan tiga tentaranya yang tewas dalam baku tembak di perbatasannya. ‘Israel’ mengumumkan penyelidikan “mendalam dan menyeluruh” atas kematian tentaranya di perbatasan yang dinilai selalu aman dengan pihak Mesir.
Sementara Mesir menyalahkan bentrokan mematikan di gurun Negev setelah seorang anggota pasukan keamanannya yang juga ikut menjadi korban, dengan mengatakan anggota keamanan telah melintasi perbatasan untuk mengejar pengedar narkoba ketika dia bertemu dengan pasukan penjajah, tulis AP.
Tentara ‘Israel’ mengatakan seorang “penyerang” Mesir menembak mati dua tentara di sebuah pos di perbatasan. Penemuan tubuh mereka memicu perburuan di mana tentara ketiga tewas serta tersangka penyerang.
Daerah perbatasan ‘Israel’ dengan Mesir dinilai selalu aman sejak Mesir menjadi negara Arab pertama yang berdamai dengan negara penjajah ini setelah perjanjian Camp David tahun 1978.
Saat ‘Israel’ berduka atas kematian mereka yang tewas pada hari sebelumnya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pihaknya telah mengirimkan “pesan yang jelas” kepada Mesir, berbicara pada pembukaan rapat kabinet pada hari Ahad.
“Kami berharap penyelidikan bersama akan lengkap dan menyeluruh,” katanya. “Ini adalah bagian dari kerja sama keamanan penting di antara kita, yang telah menguntungkan kedua negara selama bertahun-tahun,” tambah dia.
Dua tentara zionis yang mayatnya ditemukan Sabtu dini hari di pos dekat pangkalan militer Harif diidentifikasi bernama Lia Ben Nun, 19, dan Ori Izhak Iluz, 20 dan Ohad Dahan, 20 tahun.
Tentara ‘Israel’ keempat, seorang bintara, mengalami luka ringan. Ben Nun dimakamkan pada hari Ahad di kota Rishon Lezion di wilayah Palestina yang dicaplok ‘Israel’.
“Aku mencintaimu dan sudah merindukanmu,” kata saudara perempuannya Ofir dalam pidatonya. “Aku tidak tahu apa yang akan kulakukan sekarang.”
Pemakaman Iluz diadakan di kota Safed di utara, dan Dahan dimakamkan di kota Ofakim di selatan.
Penyelidikan penuh
Media zionis mengajukan pertanyaan atas penembakan tersebut, terutama tentang bagaimana penyerang – yang belum teridentifikasi – berhasil melintasi penghalang tinggi yang membentang di sepanjang perbatasan.
Pada hari Ahad, perwira militer Mesir dan perwakilan kementerian pertahanan tiba di ‘Israel’ dan memulai penyelidikan bersama atas insiden tersebut, kata seorang sumber yang dekat dengan penyelidikan kepada AFP.
Netanyahu pada hari Sabtu menjanjikan “penyelidikan penuh” atas kematian tersebut, dan tokoh senior pemerintah menekankan pentingnya kerja sama dengan Mesir. Tentara ‘Israel’ sedang melakukan “penyelidikan menyeluruh… bekerja sama dengan Angkatan Bersenjata Mesir”, kata kepala staf militer Herzi Halevi.
Menteri Pertahanan Mesir Mohamed Ahmed Zaki dan Menteri Pertahanan ‘Israel’ Yoav Gallant telah mengadakan pembicara melalui telepon menyoroti “pentingnya hubungan antara keduanya”.
Zaki, menggarisbawahi “koordinasi bersama untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk menghindari terulangnya insiden semacam ini di masa depan”, menurut juru bicara tentara Mesir.
Kasus ini adalah baku tembak mematikan pertama di sepanjang perbatasan ‘Israel’-Mesir dalam lebih dari satu dekade. Tahun 2014, dua tentara ‘Israel’ yang sedang berpatroli terluka oleh orang tak dikenal yang menembakkan senjata anti-tank dari Sinai selama upaya penyelundupan narkoba.*
‘Israel’ Tuntut Penyelidikan atas Tewasnya 3 Tentara Zionis dalam Bentrokan dengan Pasukan Mesir
