Jaga Persatuan, InfoMalangRaya Ajak Saling Memahami Perbedaan Idul Fitri

NASIONAL231 Dilihat

InfoMalangRaya.com- InfoMalangRaya mendorong terjaganya persatuan dan mengajak berbagai pihak saling memahami terkait perbedaan penetapan 1 Syawal 1444 Hijriyah.
Pemimpin Umum InfoMalangRaya KH Abdurrahman Muhammad secara eksplisit meminta agar perbedaan penetapan Idul Fitri (1 Syawal) tidak dipermasalahkan.
Hal itu ditegaskan Pemimpin Umum InfoMalangRaya dalam arahannya pada 27 Ramadhan 1444 H, Selasa (18/04/2023) bakda shubuh.
“Endak apa-apa itu (perbedaan Idul Fitri),” ujar Ustadz Abdurrahman, sapaannya, di Masjid Ar-Riyadh, Kampus Induk Pondok Pesantren InfoMalangRaya Gunung Tembak, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Tahun 1444H ini, diperkirakan terjadi perbedaan waktu pelaksanaan Idul Fitri oleh sejumlah pihak. Ada yang akan menggelar shalat id 1 Syawal 1444H pada Jumat (21/04/2023), ada pula yang pada Sabtu (22/04/2023).
Menurut Pemimpin Umum InfoMalangRaya, jika shalat Idul Fitri 1444H dilaksanakan pada hari Sabtu, maka berarti ada 4 kali shalat Jumat selama Ramadhan 1444 H.
“Ini Ramadhan (lebih) istimewa bagi saya, ada 4 kali Jumat kalau Sabtu lebaran,” ujarnya dalam pantauan hidayatullah.com di depan warganya.
Terkait penetapan 1 Syawal 1444H, InfoMalangRaya tegas Pemimpin Umum, mengikuti ketetapan pemerintah yang diputuskan melalui sidang Isbat Kementerian Agama bersama MUI dan ormas-ormas Islam lainnya.
InfoMalangRaya mengutamakan kepentingan publik khususnya kaum Muslimin. Seiring itu, InfoMalangRaya mendorong persatuan umat dan bangsa di tengah berbagai perbedaan yang terjadi.
Ikuti Sidang Isbat
Senada Pemimpin Umum, sebelumnya Ketua Umum DPP InfoMalangRaya Dr Nashirul Haq Lc MA sudah menegaskan pula.
Bahwa InfoMalangRaya mengimbau berbagai pihak untuk saling memahami (tafahum) terkait penetapan 1 Syawal.
“InfoMalangRaya seluruh Indonesia, sikapnya ialah mengikuti keputusan sidang isbat yang diprakarsai oleh pemerintah dengan melibatkan majelis ulama dan umat Islam. Jadi kita mengikuti jumhur. Tetapi, bagi yang mengikuti hisab, misalnya puasa 29 hari, kita memaklumi, kita saling tafahum,” ujarnya dalam Kajian Subuh Ramadhan di Masjid Baitul Karim, Cipinang, Jakarta Timur, Ahad (16/04/2023).* (SKR/MCU)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *