Infomalangraya –
BATU KOTA – Sehari setelah kecelakaan tragis tang menewaskan tiga orang, ”Jalur Tengkorak” Klemuk ditutup sementara untuk roda empat. Hanya kendaraan roda dua tertentu saja yang diizinkan lewat. Pihak-pihak yang berwenang juga memasang portal agar ke depan jalur tersebut tidak dilewati kendaraan besar.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah truk pengangkut sapi mengalami rem blong di Jalur Klemuk pada Selasa sore (16/5). Truk itu menghantam 1 mobil dan tiga motor. Tiga orang meninggal dunia dalam kecelakaan itu. Sementara dua orang mengalami luka berat, dan tiga orang mengalami luka ringan.
Kemarin pagi (17/5), Penjabat (Pj) Wali Kota Batu, Dinas Perhubungan (Dishub), dan Satlantas Polres Batu langsung mengambil langkah antisipasi. Mereka mengunjungi bagian atas Jalur Klemuk dan melakukan pemasangan portal kanal H (besi rel kereta api). Di kawasan itu juga dipasang water barrier untuk menghalangi kendaraan roda empat yang mencoba lewat.
Kepala Dishub Kota Batu Imam Suryono mengatakan, mayoritas penyebab kecelakaan di Jalur Klemuk adalah kendaraan yang tidak memenuhi syarat. Artinya, kendaraan yang sudah tua nekat masuk jalur yang menurun sangat tajam itu dengan muatan berlebih ekstrem. Akibatnya terjadi kasus rem blong yang bisa memicu kecelakaan.
”Pemerintah Kota Batu akan membuat usulan atau permohonan kepada Perhutani untuk membangun jalur keselamatan yang terstandardisasi,” ungkapnya.
Berita Terkait : Kecelakaan di Klemuk Kota Batu Klaim Tiga Nyawa, Ini Kronologinya.
Namun, pembuatan jalur keselamatan itu yang terukur dan optimal memerlukan proses. Untuk sementara langkah Pemkot Batu adalah pemasangan portal kanal H di dua titik. Yaitu, Jalur Klemuk bagian atas dan bawah. Tinggi portal 2,2 meter dan lebarnya 2 meter.
”Ini portal yang permanen. Bagian atasnya adalah besi kuat dari rel kereta api. Harapan kami tidak akan ada kendaraan besar yang mampu menerobos portal ini,” paparnya kepada Info Malang Raya Radar Malang saat ditemui di Jalur Klemuk atas.
Dia menjelaskan, sebelumnya sudah pernah dipasang portal besi di Jalur Klemuk. Tetapi hilang dan dirusak oleh masyarakat yang tidak bertanggung jawab. ”Kalau sudah dipasang portal permanen di sini, tolong portal besi jangan sampai hilang lagi,” kata Imam.
Selain pemasangan portal permanen, pihaknya juga akan menambah rambu lalu lintas, marka, pita kejut, dan lampu peringatan. ”Yang penting itu, kendaraan besar seperti truk, bus, bahkan pikap bermuatan berat dilarang melewati Jalur Klemuk,” tegasnya.
Pantauan Info Malang Raya Radar Malang sekitar pukul 10.00 kemarin, para relawan dan masyarakat menggali tanah di kanan dan kiri area pemasangan portal. Jalur Klemuk pun ditutup sementara bagi kendaraan roda empat. Penutupan jalur itu dilakukan atas perintah Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai.
”Saya minta agar kendaraan besar tidak lewat Jalur Klemuk sampai dibangun jalur keselamatan yang sesuai standar. Mohon kendaraan besar lewat kawasan Payung. Pemerintah akan berkoordinasi dengan Perhutani untuk membahas area keselamatan,” terangnya.(ifa/iza/mel/fat)