Persiapan PSIM Yogyakarta Jelang Laga Kontra Arema FC
PSIM Yogyakarta sedang dalam kondisi penuh percaya diri menjelang laga pekan kedua Super League 2025/2026. Tim yang bermarkas di Stadion Sultan Agung, Bantul, siap menghadapi Arema FC dengan semangat tinggi. Kemenangan 1-0 atas Persebaya Surabaya di pekan pertama memberikan motivasi tambahan bagi Laskar Mataram untuk meraih kemenangan kedua berturut-turut.
Pelatih PSIM, Jean-Paul van Gastel, menegaskan bahwa timnya telah melakukan persiapan matang dan menganalisis laga sebelumnya. Ia menyatakan bahwa tren positif ini harus terus dipertahankan bahkan ditingkatkan. “Kita sudah jalani persiapan dan menganalisis laga pekan sebelumnya. Kedua tim punya catatan kemenangan di laga sebelumnya,” ujarnya. “Jadi yang akan kita lakukan adalah melanjutkan tren positif kami menang lawan Persebaya kemarin.”
Van Gastel juga menyadari bahwa laga melawan Arema FC tidak akan mudah. Pasalnya, Arema FC datang dengan kepercayaan diri setelah meraih kemenangan telak 4-1 atas PSBS Biak. Meski begitu, ia yakin anak asuhnya mampu mengimbangi bahkan mengalahkan Arema jika bermain dengan disiplin tinggi.
“Saya rasa setiap laga adalah laga berat untuk kami,” katanya. “Jadi kami harus mengerahkan semua energi dan kemampuan terbaik. Jadi kita bisa mencoba mendapatkan hasil maksimal.”
Semangat juang para pemain semakin diperkuat karena laga kontra Arema menjadi partai kandang perdana PSIM musim ini. Atmosfer stadion diharapkan memanas sejak menit awal karena dukungan dari suporter fanatik. Van Gastel menyebutkan bahwa banyak suporter yang akan hadir di stadion saat laga berlangsung.
“Kita tidak sabar untuk laga perdana kami di kandang sendiri karena ketika kami menjalani latihan perdana, banyak suporter di stadion,” katanya. “Yang saya tahu banyak suporter yang akan datang.” Ia berharap dukungan langsung dari suporter dapat menjadi faktor pembeda yang membawa PSIM meraih tiga poin lagi.
Meski optimisme tinggi, PSIM harus menerima kenyataan bahwa rekrutan anyar mereka, Anton Fase, belum bisa dimainkan. Winger asal Belanda itu masih dalam proses administrasi sehingga harus absen melawan Arema. “Dia sudah berada di Yogyakarta beberapa waktu. Namun untuk laga nanti, dia belum bisa dimainkan karena terkendala masalah administrasi,” jelas Van Gastel. “Kondisinya sebenarnya bagus, namun memang dia masih butuh adaptasi dengan tim.”
Absennya Fase membuat Van Gastel harus memaksimalkan komposisi yang ada. Ia percaya para pemain yang tersedia sudah memahami skema permainan dan siap memberikan kontribusi maksimal. PSIM kemungkinan besar akan mengandalkan pemain yang membawa kemenangan di Surabaya pekan lalu. Solidnya lini belakang dan efektifnya serangan balik menjadi senjata utama yang kembali akan diandalkan.
Kemenangan atas Arema bukan hanya akan memperpanjang tren positif PSIM. Hasil tersebut juga akan menjadi sinyal kuat bahwa Laskar Mataram siap bersaing di papan atas musim ini. Van Gastel sendiri menegaskan tidak ingin timnya cepat puas dengan hasil sebelumnya. Menurutnya, setiap pertandingan adalah ujian baru yang harus dihadapi dengan keseriusan penuh.
Arema FC diprediksi akan bermain menyerang sejak awal untuk meredam euforia tuan rumah. Namun, PSIM akan berupaya mengimbangi tempo permainan sambil memanfaatkan celah yang ada di lini pertahanan lawan. Duel ini diyakini akan berlangsung panas dan ketat mengingat kedua tim memiliki sejarah persaingan sengit. Kehadiran ribuan suporter PSIM akan membuat atmosfer Stadion Sultan Agung semakin menggelegar.
Jika PSIM berhasil mengamankan tiga poin, maka ini akan menjadi awal sempurna bagi kiprah mereka di Super League musim 2025/2026. Optimisme tinggi yang dibawa Van Gastel bisa menjadi kunci pembuka jalan menuju target besar musim ini. Semua mata kini tertuju pada laga Sabtu sore ini. Apakah Laskar Mataram benar-benar mampu melumat Singo Edan dan menjaga momentum kemenangan, atau justru Arema yang berhasil meredam gairah PSIM di kandang sendiri.