Jefferson Assis Terpikat Atmosfer Sepak Bola Indonesia

admin 180 Views
3 Min Read

InfoMalangRaya, Indonesia – Transfer Jefferson Assis dari Gzira United ke Bali United adalah sebuah kejutan. Di tengah karier yang melesat di Liga Malta, striker asal Brasil itu justru menerima pinangan Serdadu Tridatu. Apa gerangan alasannya?

Musim lalu, Jefferson adalah salah satu bintang utama di Premier League Malta. Dia menjadi top scorer dengan torehan 20 gol. Sepanjang musim, dia pun 3 kali terpilih sebagai pemain terbaik bulanan.

Dengan masih terikat kontrak dengan Gzira, sangat masuk akal bila Jefferson berambisi untuk lebih mengemuka lagi. Namun, dia justru memilih pindah ke Bali United dan menjajal Liga Indonesia.

Twitter @BaliUtd

Hal itu dilakukan Jefferson karena dia terpikat atmosfer sepak bola Indonesia. “Saya pikir tentang sepak bola Indonesia, di sini memiliki banyak suporter di stadion yang membuat atmosfer luar biasa,” kata dia seperti dikutip InfoMalangRaya dari laman resmi klub.

Dia menambahkan, “Itu menjadi salah satu alasan saya memilih Indonesia untuk melanjutkam karier saya. Saya akhirnya pilih Bali United, salah satu klub terbaik di Indonesia. Saya rasa klub ini bagus untuk saya.”

Target Jefferson Assis

Datang dengan label top scorer Liga Malta, Jefferson Assis tahu betul ekspektasi para pencinta Bali United. Dia diharapkan mampu mendulang gol demi gol seperti saat membela Gzira United.

Bagi Jefferson, itu bukan hal berat. Sebagai striker, mencetak gol memang sudah jadi tugas utama. Jadi, tentu saja dia siap memenuhi ekspektasi dari para pendukung Serdadu Tridatu.

baliutd.com

“Tentu musim ini di Bali United saya juga ingin mencetak gol. Itu tugas saya. Saya akan lakukan itu,” ujar Jefferson Assis. “Ini (Liga 1 dan Liga Champions Asia) kesempatan dan peluang yang bagus untuk berjuang, bekerja keras menjalankan karier saya di sini.”

Jefferson pun optimistis tak akan kesulitan beradaptasi karena sudah ada kompatriotnya yang lebih dulu menghuni skuad Bali United. Sebut saja Eber Bessa, pelatih Stefano Cugurra, dan Marcelo Pires, sang pelatih kiper.

“Ya, saya tahu mereka, Coach Teco juga pelatih yang bagus dalam menjalankan tugasnya,” kata pemain berumur 28 tahun yang beredar di Liga Malta sejak 2017 itu.

Share This Article
Leave a Comment