Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot
    Tekad Arief Catur Jelang Laga Persebaya vs PSIS Semarang Usai Absen 5 Pekan Totalitas 100 Persen - Info Malang Raya

    Arief Catur Terpacu Usai Cetak Gol Perdana Jelang Laga Persebaya vs Arema FC

    21 November 2025
    NINTCHDBPICT000524018432 - Info Malang Raya

    Situasi Memanas di Real Madrid: Tekanan pada Xabi Alonso Meningkat, Nama Zinedine Zidane Mengemuka

    21 November 2025
    AA1QHfvR 2 - Info Malang Raya

    7 Fakta Menarik tentang Prim Chanikarn di Drama MuTeLuv: Fist Foot Fusion

    21 November 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Trending
    • Arief Catur Terpacu Usai Cetak Gol Perdana Jelang Laga Persebaya vs Arema FC
    • Situasi Memanas di Real Madrid: Tekanan pada Xabi Alonso Meningkat, Nama Zinedine Zidane Mengemuka
    • 7 Fakta Menarik tentang Prim Chanikarn di Drama MuTeLuv: Fist Foot Fusion
    • Sinopsis Film Wicked: For Good, Tayang Hari Ini
    • Singo Edan Penuh Semangat Hadapi Derbi Jatim Lawan Persebaya
    • TNI dan Polri Siapkan 350 Personel Brimob untuk Misi Internasional, Termasuk Gaza
    • Surabaya Luncurkan SHSS di Akhir Tahun 2025, Diskon Besar-Besaran Semua Sektor Wisata hingga Kuliner
    • 3 Tempat Bakso Enak di Bali yang Wajib Dikunjungi saat Liburan
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
      • KOTA MALANG
      • KABUPATEN MALANG
      • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • OLAHRAGA
    • RAGAM
      • TEKNOLOGI
      • UNDANG-UNDANG
      • WISATA & KULINER
      • KOMUNITAS
      • IMR ENGLISH
    • OPINI
    • COVER HARIAN IMR
    • LOGIN
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
    • KOTA MALANG
    • KABUPATEN MALANG
    • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
    • OPINI
    • RAGAM
    • KOMUNITAS
    • WISATA & KULINER
    • KAJIAN ISLAM
    • TEKNOLOGI
    • UNDANG-UNDANG
    • INFO PROPERTI & LOWONGAN KERJA
    • TIPS & TRIK
    • COVER HARIAN IMR
    • IMR TV
    • LOGIN
    Beranda - MALANG RAYA - Jejak Waktu di Rel Malang: Sejarah Stasiun Kotabaru dari Kolonial ke Modern
    MALANG RAYA

    Jejak Waktu di Rel Malang: Sejarah Stasiun Kotabaru dari Kolonial ke Modern

    By admin29 Agustus 2025
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link
    AA1L8SoS - Info Malang Raya

    Sejarah dan Peran Stasiun Malang Kotabaru

    Stasiun Malang Kotabaru, yang kini dikenal dengan nama Stasiun Malang Kotabaru (ML), merupakan salah satu stasiun kereta api yang paling penting di Jawa Timur. Terletak di pusat Kota Malang, tepatnya di Jalan Trunojoyo, stasiun ini tidak hanya menjadi titik penting dalam transportasi, tetapi juga menyimpan sejarah panjang yang terkait dengan masa kolonial Belanda.

    Dari awal pembangunan pada awal abad ke-20 hingga fungsinya di era modern, stasiun ini mencerminkan perubahan kota dan masyarakat Malang secara keseluruhan. Awal mula pembangunan stasiun ini berawal dari upaya pemerintah kolonial Belanda untuk memperluas jaringan kereta api di Jawa Timur. Jalur kereta api pertama di Jawa dibangun pada 1867 di Semarang, dan kemudian berkembang ke berbagai kota besar termasuk Surabaya, Pasuruan, hingga Malang.

    Pada akhir abad ke-19, pemerintah Hindia Belanda menyadari pentingnya Malang sebagai kota perkebunan, perdagangan, dan pusat pendidikan. Hal itu mendorong pembangunan jalur kereta yang menghubungkan Malang dengan kota-kota lain. Stasiun pertama di Malang bukanlah Stasiun Kotabaru, melainkan Stasiun Malang Kotalama yang dibuka pada 1879. Namun, seiring berkembangnya aktivitas ekonomi dan meningkatnya jumlah penumpang, kebutuhan akan stasiun baru yang lebih representatif semakin mendesak. Pada tahun 1941, pemerintah kolonial Belanda membangun Stasiun Malang Kotabaru, yang kelak menjadi ikon transportasi kota ini.

    Arsitektur yang Menggabungkan Gaya Eropa dan Tropis

    Bangunan Stasiun Malang Kotabaru dirancang dengan gaya arsitektur Indische yang memadukan sentuhan Eropa dengan unsur tropis. Tampilan fasadnya yang megah, jendela-jendela besar untuk pencahayaan alami, serta atap tinggi untuk sirkulasi udara menjadikan stasiun ini berbeda dari kebanyakan bangunan kolonial lain. Arsitektur semacam ini mencerminkan adaptasi Belanda terhadap iklim tropis Indonesia, sekaligus menegaskan status Malang sebagai kota penting di mata kolonial.

    Hingga kini, bangunan utama stasiun masih dipertahankan dengan baik. Detail ornamen, pilar, serta ruang tunggu luas yang menjadi ciri khas era kolonial masih dapat dijumpai, meskipun telah melalui berbagai renovasi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan modern.

    Peran Strategis di Masa Kolonial

    Pada masa kolonial, Stasiun Malang Kotabaru berfungsi vital untuk mendukung mobilitas ekonomi. Malang dikenal sebagai daerah perkebunan kopi, tebu, dan tembakau yang hasilnya diekspor ke Eropa. Jalur kereta api dari Malang menuju Surabaya menjadi penghubung utama untuk mengangkut hasil bumi ke pelabuhan. Selain itu, stasiun juga ramai digunakan oleh masyarakat Belanda maupun pribumi untuk bepergian antar kota.

    Tidak hanya dalam bidang ekonomi, stasiun ini juga memiliki nilai strategis dalam bidang militer. Pada masa Perang Dunia II, terutama saat pendudukan Jepang di Indonesia, jalur kereta api di Malang sering digunakan untuk kepentingan logistik dan pergerakan pasukan.

    Era Kemerdekaan dan Perkembangan Modern

    Setelah Indonesia merdeka pada 1945, Stasiun Malang Kotabaru diambil alih oleh pemerintah Indonesia melalui Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (cikal bakal PT Kereta Api Indonesia). Fungsi stasiun tetap berjalan sebagai pusat transportasi utama di Malang, meskipun pada awal kemerdekaan kondisi operasionalnya sempat terganggu akibat konflik politik dan militer.

    Memasuki era Orde Baru, Stasiun Malang Kotabaru semakin berkembang. Jalur-jalur baru dibuka, dan layanan kereta jarak jauh diperluas. Malang terhubung dengan berbagai kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan tentu saja Surabaya. Stasiun ini menjadi titik penting bagi mahasiswa, wisatawan, hingga pelancong bisnis yang menjadikan Malang sebagai tujuan.

    Pusat Mobilitas Wisata dan Pendidikan

    Malang dikenal sebagai kota pelajar sekaligus destinasi wisata pegunungan yang populer. Keberadaan Stasiun Malang Kotabaru menjadi penopang utama bagi arus wisatawan yang datang ke kota ini. Banyak wisatawan dari Jakarta dan Bandung memilih kereta api sebagai moda transportasi untuk mencapai Malang, sebelum melanjutkan perjalanan ke Batu, Bromo, atau kawasan wisata lainnya di Jawa Timur.

    Selain itu, ribuan mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia yang menempuh pendidikan di Malang juga mengandalkan layanan stasiun ini untuk mobilitas mereka. Tidak mengherankan jika stasiun selalu ramai, terutama saat musim liburan atau tahun ajaran baru.

    Renovasi dan Layanan Modern

    Seiring berkembangnya kebutuhan transportasi, PT Kereta Api Indonesia melakukan berbagai pembaruan di Stasiun Malang Kotabaru. Renovasi dilakukan untuk memperluas ruang tunggu, menambah jalur rel, serta meningkatkan kenyamanan penumpang. Kini stasiun dilengkapi dengan fasilitas modern seperti loket elektronik, ruang VIP, area kuliner, hingga sistem tiket daring.

    Meskipun modernisasi terus berjalan, identitas historis stasiun tetap dipertahankan. Bagian bangunan kolonial masih dijaga sebagai cagar budaya, sehingga pengunjung dapat merasakan nuansa sejarah yang berpadu dengan layanan kekinian.

    Stasiun sebagai Ikon Kota

    Bagi masyarakat Malang, Stasiun Kotabaru bukan sekadar tempat naik-turun kereta. Ia adalah bagian dari identitas kota, sebuah ikon yang merepresentasikan perjalanan panjang Malang dari masa kolonial hingga era modern. Banyak warga yang memiliki kenangan personal dengan stasiun ini, baik saat berangkat merantau, menjemput keluarga, maupun sekadar menyambut tamu dari luar kota.

    Kini, Stasiun Malang Kotabaru tidak hanya menjadi simpul transportasi, tetapi juga daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin menyelami sejarah kota. Keindahan bangunannya, riwayat panjangnya, serta peran vitalnya dalam perkembangan Malang menjadikan stasiun ini sebagai salah satu warisan berharga yang patut dijaga.

    Jumlah Pembaca: 57

    Angkutan Berita Berita lokal Budaya Sejarah
    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link

    Berita Terkait

    a63b6fb5a5a4 - Info Malang Raya

    Aktivasi Gantangan Malang Satu Titik, Mbois Berkelas Cup Siap Digelar

    21 November 2025
    cca71512abfb - Info Malang Raya

    Waspada! Beredar Tautan Palsu Cek Penerima BSU BPJS Ketenagakerjaan

    21 November 2025
    0d8d89d6b2ef - Info Malang Raya

    Gunung Semeru Erupsi Sore Ini: Awan Panas Meluncur 7 Km, Warga Mulai Mengungsi

    20 November 2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    banner 300250
    banner 300250
    banner 250250
    Search
    BERITA POPULER
    FB IMG 1748085073108 - Info Malang Raya

    Ironi Psywar: Arema FC yang Dulu Dilecehkan, Kini Justru Menendang PSS Sleman

    24 Mei 202518
    IMG 20250207 WA0468 - Info Malang Raya

    Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin Resmi Ditetapkan Sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang 2024

    7 Februari 20258
    IMG 20250410 WA0159 - Info Malang Raya

    Momen HUT Ke-111, Wali Kota Wahyu Hidayat dan Wawali Ali Muthohirin Ziarah ke Makam Ki Ageng Gribig

    8 April 20255
    IMG 20250318 WA0497 - Info Malang Raya

    Wali Kota Malang Akan Fasilitasi Audiensi Terkait Isu Relokasi SMAN 8

    17 Maret 20251
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    • INDEX BERITA
    • PEDOMAN MEDIA SIBER
    • REDAKSI
    © 2016 Infomalangraya. Designed by Mohenk.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.