Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot
    AA1LkUcI - Info Malang Raya

    Belanja DKI Jakarta Hanya 37 Persen, Gubernur Pramono: Proses Tender dan Lelang Diperketat

    29 Agustus 2025
    15555720 2d31 4c7e 8765 71423a899b40 - Info Malang Raya

    Warga Berebut Pasar Murah UPT Perlindungan Konsumen Malang, 2 Ton Beras Disediakan Harian

    29 Agustus 2025
    AA1Ld3tt - Info Malang Raya

    3 Penghalang Cinta Lee Ji An dan Ryu Jeong Seok dalam Love Take Two

    29 Agustus 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Trending
    • Belanja DKI Jakarta Hanya 37 Persen, Gubernur Pramono: Proses Tender dan Lelang Diperketat
    • Warga Berebut Pasar Murah UPT Perlindungan Konsumen Malang, 2 Ton Beras Disediakan Harian
    • 3 Penghalang Cinta Lee Ji An dan Ryu Jeong Seok dalam Love Take Two
    • Lando Norris dan Oscar Piastri Jaga Kekompakan McLaren di Tengah Persaingan Juara Dunia F1 2025
    • Pekelahan di Jalan Embong Malang Diduga Akibat Miras, Kini Lancar
    • Saudaranya Dikabarkan Korupsi Presiden Argentina Dilempari Batu (Video)
    • Film Horor Kang Solah: Adegan Gemes Rigen dan Davina Karamoy Siap Menggegerkan Layar 25 September 2025
    • 5 Kuliner Khas Madura yang Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Daerah Asal
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
      • KOTA MALANG
      • KABUPATEN MALANG
      • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • OLAHRAGA
    • RAGAM
      • TEKNOLOGI
      • UNDANG-UNDANG
      • WISATA & KULINER
      • KOMUNITAS
      • IMR ENGLISH
    • OPINI
    • COVER HARIAN IMR
    • LOGIN
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
    • KOTA MALANG
    • KABUPATEN MALANG
    • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
    • OPINI
    • RAGAM
    • KOMUNITAS
    • WISATA & KULINER
    • KAJIAN ISLAM
    • TEKNOLOGI
    • UNDANG-UNDANG
    • INFO PROPERTI & LOWONGAN KERJA
    • TIPS & TRIK
    • COVER HARIAN IMR
    • IMR TV
    • LOGIN
    Beranda - MALANG RAYA - Jejak Waktu di Rel Malang: Sejarah Stasiun Kotabaru dari Kolonial ke Modern
    MALANG RAYA

    Jejak Waktu di Rel Malang: Sejarah Stasiun Kotabaru dari Kolonial ke Modern

    By admin29 Agustus 2025
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link
    AA1L8SoS - Info Malang Raya

    Sejarah dan Peran Stasiun Malang Kotabaru

    Stasiun Malang Kotabaru, yang kini dikenal dengan nama Stasiun Malang Kotabaru (ML), merupakan salah satu stasiun kereta api yang paling penting di Jawa Timur. Terletak di pusat Kota Malang, tepatnya di Jalan Trunojoyo, stasiun ini tidak hanya menjadi titik penting dalam transportasi, tetapi juga menyimpan sejarah panjang yang terkait dengan masa kolonial Belanda.

    Dari awal pembangunan pada awal abad ke-20 hingga fungsinya di era modern, stasiun ini mencerminkan perubahan kota dan masyarakat Malang secara keseluruhan. Awal mula pembangunan stasiun ini berawal dari upaya pemerintah kolonial Belanda untuk memperluas jaringan kereta api di Jawa Timur. Jalur kereta api pertama di Jawa dibangun pada 1867 di Semarang, dan kemudian berkembang ke berbagai kota besar termasuk Surabaya, Pasuruan, hingga Malang.

    Pada akhir abad ke-19, pemerintah Hindia Belanda menyadari pentingnya Malang sebagai kota perkebunan, perdagangan, dan pusat pendidikan. Hal itu mendorong pembangunan jalur kereta yang menghubungkan Malang dengan kota-kota lain. Stasiun pertama di Malang bukanlah Stasiun Kotabaru, melainkan Stasiun Malang Kotalama yang dibuka pada 1879. Namun, seiring berkembangnya aktivitas ekonomi dan meningkatnya jumlah penumpang, kebutuhan akan stasiun baru yang lebih representatif semakin mendesak. Pada tahun 1941, pemerintah kolonial Belanda membangun Stasiun Malang Kotabaru, yang kelak menjadi ikon transportasi kota ini.

    Arsitektur yang Menggabungkan Gaya Eropa dan Tropis

    Bangunan Stasiun Malang Kotabaru dirancang dengan gaya arsitektur Indische yang memadukan sentuhan Eropa dengan unsur tropis. Tampilan fasadnya yang megah, jendela-jendela besar untuk pencahayaan alami, serta atap tinggi untuk sirkulasi udara menjadikan stasiun ini berbeda dari kebanyakan bangunan kolonial lain. Arsitektur semacam ini mencerminkan adaptasi Belanda terhadap iklim tropis Indonesia, sekaligus menegaskan status Malang sebagai kota penting di mata kolonial.

    Hingga kini, bangunan utama stasiun masih dipertahankan dengan baik. Detail ornamen, pilar, serta ruang tunggu luas yang menjadi ciri khas era kolonial masih dapat dijumpai, meskipun telah melalui berbagai renovasi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan modern.

    Peran Strategis di Masa Kolonial

    Pada masa kolonial, Stasiun Malang Kotabaru berfungsi vital untuk mendukung mobilitas ekonomi. Malang dikenal sebagai daerah perkebunan kopi, tebu, dan tembakau yang hasilnya diekspor ke Eropa. Jalur kereta api dari Malang menuju Surabaya menjadi penghubung utama untuk mengangkut hasil bumi ke pelabuhan. Selain itu, stasiun juga ramai digunakan oleh masyarakat Belanda maupun pribumi untuk bepergian antar kota.

    Tidak hanya dalam bidang ekonomi, stasiun ini juga memiliki nilai strategis dalam bidang militer. Pada masa Perang Dunia II, terutama saat pendudukan Jepang di Indonesia, jalur kereta api di Malang sering digunakan untuk kepentingan logistik dan pergerakan pasukan.

    Era Kemerdekaan dan Perkembangan Modern

    Setelah Indonesia merdeka pada 1945, Stasiun Malang Kotabaru diambil alih oleh pemerintah Indonesia melalui Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (cikal bakal PT Kereta Api Indonesia). Fungsi stasiun tetap berjalan sebagai pusat transportasi utama di Malang, meskipun pada awal kemerdekaan kondisi operasionalnya sempat terganggu akibat konflik politik dan militer.

    Memasuki era Orde Baru, Stasiun Malang Kotabaru semakin berkembang. Jalur-jalur baru dibuka, dan layanan kereta jarak jauh diperluas. Malang terhubung dengan berbagai kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan tentu saja Surabaya. Stasiun ini menjadi titik penting bagi mahasiswa, wisatawan, hingga pelancong bisnis yang menjadikan Malang sebagai tujuan.

    Pusat Mobilitas Wisata dan Pendidikan

    Malang dikenal sebagai kota pelajar sekaligus destinasi wisata pegunungan yang populer. Keberadaan Stasiun Malang Kotabaru menjadi penopang utama bagi arus wisatawan yang datang ke kota ini. Banyak wisatawan dari Jakarta dan Bandung memilih kereta api sebagai moda transportasi untuk mencapai Malang, sebelum melanjutkan perjalanan ke Batu, Bromo, atau kawasan wisata lainnya di Jawa Timur.

    Selain itu, ribuan mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia yang menempuh pendidikan di Malang juga mengandalkan layanan stasiun ini untuk mobilitas mereka. Tidak mengherankan jika stasiun selalu ramai, terutama saat musim liburan atau tahun ajaran baru.

    Renovasi dan Layanan Modern

    Seiring berkembangnya kebutuhan transportasi, PT Kereta Api Indonesia melakukan berbagai pembaruan di Stasiun Malang Kotabaru. Renovasi dilakukan untuk memperluas ruang tunggu, menambah jalur rel, serta meningkatkan kenyamanan penumpang. Kini stasiun dilengkapi dengan fasilitas modern seperti loket elektronik, ruang VIP, area kuliner, hingga sistem tiket daring.

    Meskipun modernisasi terus berjalan, identitas historis stasiun tetap dipertahankan. Bagian bangunan kolonial masih dijaga sebagai cagar budaya, sehingga pengunjung dapat merasakan nuansa sejarah yang berpadu dengan layanan kekinian.

    Stasiun sebagai Ikon Kota

    Bagi masyarakat Malang, Stasiun Kotabaru bukan sekadar tempat naik-turun kereta. Ia adalah bagian dari identitas kota, sebuah ikon yang merepresentasikan perjalanan panjang Malang dari masa kolonial hingga era modern. Banyak warga yang memiliki kenangan personal dengan stasiun ini, baik saat berangkat merantau, menjemput keluarga, maupun sekadar menyambut tamu dari luar kota.

    Kini, Stasiun Malang Kotabaru tidak hanya menjadi simpul transportasi, tetapi juga daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin menyelami sejarah kota. Keindahan bangunannya, riwayat panjangnya, serta peran vitalnya dalam perkembangan Malang menjadikan stasiun ini sebagai salah satu warisan berharga yang patut dijaga.

    Jumlah Pembaca: 12

    Angkutan Berita Berita lokal Budaya Sejarah
    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link

    Berita Terkait

    15555720 2d31 4c7e 8765 71423a899b40 - Info Malang Raya

    Warga Berebut Pasar Murah UPT Perlindungan Konsumen Malang, 2 Ton Beras Disediakan Harian

    29 Agustus 2025
    AA1LkxmG - Info Malang Raya

    Lando Norris dan Oscar Piastri Jaga Kekompakan McLaren di Tengah Persaingan Juara Dunia F1 2025

    29 Agustus 2025
    AA1L92lP - Info Malang Raya

    Pekelahan di Jalan Embong Malang Diduga Akibat Miras, Kini Lancar

    29 Agustus 2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    banner 300250
    banner 300250
    banner 250250
    Search
    BERITA POPULER
    FB IMG 1748085073108 - Info Malang Raya

    Ironi Psywar: Arema FC yang Dulu Dilecehkan, Kini Justru Menendang PSS Sleman

    24 Mei 20252
    IMG 20241030 WA0003 - Info Malang Raya

    Asmara Terlarang Berujung Maut di Homestay: Istri Kepergok Suami Bersama Pria Lain

    30 Oktober 20242
    info malang raya - Info Malang Raya

    Skandal Korupsi Rel Kereta Api: Pejabat BPK Terlibat Suap Manipulasi Audit Proyek Jalur Kereta”

    16 November 20241
    info malang raya 1 - Info Malang Raya

    Hisap Kelamin Pacar Pria di Mobil Berujung Menabrak Orang

    18 November 202427
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    • INDEX BERITA
    • PEDOMAN MEDIA SIBER
    • REDAKSI
    © 2016 Infomalangraya. Designed by Mohenk.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.