Jelang Australia Day Kapten James Cook Jadi Korban Vandalisme

InfoMalangRaya.com– Kepolisian Australia melakukan penyelidikan setelah sebuah patung Kapten James Cook disiram cat merah dan bagian wajah dan tangannya dirusak, menjelang perayaan Australia Day akhir pekan ini.

Ini kedua kalinya dalam kurun 12 bulan patung yang berdiri di Sydney tersebut mengalami vandalisme, lansir BBC Jumat (24/1/2025).

Australia Day merupakan hari libur nasional setiap tanggal 26 Januari, memperingati pendaratan kapal Inggris First Fleet di Sydney Cove pada 1788. Banyak orang dari suku asli Australia mengatakan perayaan itu merupakan kepedihan bagi mereka, karena itu merupakan penanda masa penjajahan yang panjang atas negeri mereka oleh orang-orang kulit putih dari Inggris.

Dewan lokal di Randwick – daerah suburban di mana patung itu berada – menyebut aksi vandalisme itu “merugikan masyarakat dan merugikan rekonsiliasi”.

Anggota dewan setempat Carolyn Martin mengatakan kepada stasiun radio lokal 2GB bahwa para pelaku merusak sebagian wajah dan salah satu tangan patung.

Patung itu – yang diresmikan pada 1874 – pada bulan Februari tahun lalu juga disiram dengan cat berwarna merah dan bagian pondasinya dirusak. Perbaikannya dirampungkan satu bulan kemudian.

Terdapat sejumlah patung Kapten James Cook di seluruh Australia, beberapa di antaranya juga mengalami vandalisme di sekitar waktu yang sama 26 Januari.

Pada tahun 2024, salah satu patung yang terdapat di Melbourne dirobohkan pada malam menjelang hari libur, sementara bagian pijakannya dicat semprot dengan kata-kata “koloni akan runtuh”. Dua tahun kemudian patung yang sama disiram lagi dengan cat merah disertai tulisan “bukan kebanggaan” dan sebuah bendera Aborigin ditempatkan di sebelah patung.

Kapten Cook dan anak buahnya merambah pesisir timur Australia pada 1770, meletakkan dasar bagi keputusan selanjutnya untuk mengirim First Fleet, yang dipimpin oleh Kapten Arthur Phillip.

Australia Day merupakan hari libur yang kontroversial bagi sebagian orang Australia, terutama kalangan masyarakat Aborigin dan penduduk asli Kepulauan Selat Torres yang menganggapnya sebagai pengingat masa perampasan tanah dan pengusiran penduduk asli dari kampung halaman mereka.

Jajak pendapat menunjukkan mayoritas warga Australia masih mendukung perayaan hari tersebut, meskipun sebagian menyarankan untuk menggantinya ke tanggal lain.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *