Jombang (IMR) – Satu jenazah berjenis kelamin perempuan ditemukan mengambang di Perairan Pengambengan, Jembrana, Bali, pada Sabtu (12/7/2025) pagi. Jenazah tersebut diduga merupakan korban ke-48 dari insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya yang terjadi di Selat Bali beberapa waktu lalu.
Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, membenarkan penemuan jenazah tersebut. “Jenazah berjenis kelamin perempuan. Jenazah lalu dievakuasi menuju RSUD Blambangan untuk diidentifikasi tim DVI,” kata Rama, Minggu (13/7/2025).
Jenazah ditemukan oleh nelayan sekitar pukul 10.24 WITA dan langsung dievakuasi oleh tim gabungan. Proses identifikasi saat ini masih berlangsung di RSUD Blambangan, Banyuwangi.
Hingga hari ke-11 operasi pencarian, total korban yang telah ditemukan berjumlah 48 orang. Dari jumlah tersebut, 30 orang dinyatakan selamat dan 18 lainnya meninggal dunia. Dari 18 korban meninggal, Tim Disaster Victim Identification (DVI) telah berhasil mengidentifikasi 15 jenazah. Tiga lainnya masih dalam proses identifikasi lebih lanjut.
Penemuan jenazah ini terjadi pada hari kedua dari periode kedua perpanjangan operasi pencarian yang dilakukan oleh tim SAR gabungan. Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan serta Kesiapsiagaan Basarnas, Ribut Eko Suyatno, menjelaskan bahwa alasan utama perpanjangan operasi adalah karena masih adanya temuan korban dalam beberapa hari terakhir.
“Selama korban masih ditemukan, operasi SAR tetap berjalan,” ujar Eko dalam konferensi pers di Pelabuhan ASDP Ketapang, Jumat (11/7/2025).
Menurut Eko, hasil evaluasi terakhir menunjukkan adanya penemuan empat jenazah korban. Fakta ini menjadi dasar kuat untuk memperpanjang masa pencarian, yang akan berlangsung selama tiga hari sesuai prosedur yang diatur dalam Peraturan Basarnas dan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan.
“Ini menjadi target utama kami. Sesuai tugas pokok, SAR berfokus pada pencarian, pertolongan, penyelamatan, dan evakuasi,” tegasnya.
Operasi SAR gabungan yang melibatkan Basarnas, TNI, Polri, serta relawan dan masyarakat setempat, terus dikerahkan secara intensif demi menuntaskan misi kemanusiaan ini. Para pihak berharap seluruh korban dapat ditemukan dan diidentifikasi agar keluarga mendapatkan kepastian dan kejelasan atas nasib orang-orang tercinta mereka. [alr/suf]