Malang (IMR) – Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) menyebut Jepang memiliki potensi besar menjadi negara tujuan utama Pekerja Migran Indonesia (PMI). Namun, syaratnya calon PMI harus memiliki keterampilan dan kemampuan mumpuni agar mampu bersaing di dunia kerja internasional.
Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Perlindungan Pekerja Migran Kemenko PM, Leontinus Alpha Edison, di Malang, Jumat (8/8/2025), mengatakan pihaknya menggelar Workshop Berdaya Global untuk membekali calon PMI. Pelatihan ini bertujuan agar mereka dapat cepat beradaptasi sekaligus bekerja secara profesional di luar negeri.
“Kami tidak sedang menyiapkan tenaga kerja biasa, kami sedang membentuk talenta global. Karena itulah pendekatan program kami bersifat holistik, tidak hanya soal skil tetapi juga karakter dan perlindungan,” ujar Leontinus.
Ia menjelaskan, ada tiga komponen yang menjadi fokus Kemenko PM, yaitu adaptif, berpikir kritis, dan memiliki mental kuat. Workshop tersebut merupakan bagian dari program Perintis Berdaya, khususnya pilar Berdaya Global yang berfokus pada peningkatan kesiapan dan perlindungan bagi calon PMI.
“Kami terus memberikan edukasi terkait banyak hal yang perlu dipenuhi sebelum berangkat bekerja ke luar negeri, seperti prosedur hingga kehati-hatian mengurus dokumen medis kesehatan internasional. Kami juga sharing literasi keuangan, contoh kasus kerja bagaimana dan kemudian yang spesifik tentang kebutuhan tenaga kerja di Jepang,” tambahnya.
Bagian Politik Kedutaan Besar Jepang, Kakeru Fujiyama, mengungkapkan ada 16 sektor industri yang terbuka bagi calon PMI di Jepang, antara lain industri keperawatan lansia, pertanian, perikanan, peternakan, dan sektor lainnya.
“Bagi seseorang yang mau kerja ke negara lain tentu keputusan penting. Sebelum mengambil langkah ke luar negeri harus mengetahui bagaimana prosedurnya. Karena tenaga kerja di Indonesia sangat dihargai karena citranya sangat positif sebagai pekerja keras,” ujar Fujiyama.
Wakil Bupati Malang, Lathifah Shohib, menilai kegiatan Global Talent Day bermanfaat bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi peluang kerja di luar negeri. Ia berharap agenda seperti ini rutin diadakan di Malang.
“Ke depan diinginkan pekerja migran itu punya keterampilan sehingga semakin mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia serta pribadi, disamping salary yang lebih bagus. Terima kasih Kemenko PM telah memberikan kesempatan kepada Kabupaten Malang. Harapan saya tidak berhenti di sini tetapi ada tindak lanjut kegiatan lain,” ujar Lathifah. [luc/ian]