InfoMalangRaya.com– Saat ini parlemen sedang menggodok rencana untuk memperbolehkan orang asing menjadi anggota militer Jerman, Bundeswehr, dan memberikan peluang percepatan proses naturalisasi kewarganegaraan bagi mereka.
Melihat penyusutan tajam kandidat tentara belakang ini, Menteri Pertahanan Boris Pistorius mengajukan usulan untuk menerima calon prajurit dari tidak hanya negara yang sudah menjadi anggota Uni Eropa tetapi juga dari negara yang sedang berupaya untuk bergabung dengan UE.
Usulan Pistorius – politisi Partai Sosial Demokrat (SPD) – itu mendapatkan dukungan dari mitra koalisi pemerintah FDP dan oposisi Uni Demokrat Kristen (CDU).
Politisi Marie-Agnes Strack-Zimmermann dari FDP – yang memimpin komisi pertahanan di parlemen Jerman – mengatakan kepada Deutsche Welle bahwa pihaknya ingin membuka peluang penerimaan kandidat prajurit dari negara di seluruh Eropa, negara anggota NATO, atau bahkan negara di seberang samudera yang bersekutu dengan Jerman seperti Amerika Serikat dan Kanada.
Dalam jangka panjang, Jerman berharap Eropa akan memiliki tentara, imbuh Strack-Zimmermann sersya menyoroti kerja sama erat di bidang pertahanan dengan tetangga Prancis dan Belanda.
“Itu kenapa dalam jangka panjang, jika Anda berpikir secara Eropa, bukan lagi masalah apa status kewarganegaraan seorang prajurit dalam kerangka kerja Eropa ini,” kata Strack-Zimmermann seperti dikutip DW Senin (22/1/2024).
Sejak Rusia melakukan invasi ke Ukraina pada Februari 2022, negara-negara di Eropa Barat merasa perlu untuk meningkatkan militer mereka baik dari sisi persenjataan maupun jumlah personel atau prajuritnya.
Menteri Pertahanan Jerman mengatakan prajurit Bundeswehr harus siap untuk berperang dalam kurun lima-delapan tahun ke depan.
Strack-Zimmermann berkeyakinan Bundeswehr masih bisa melipatgandakan jumlah personelnya dalam kurun waktu lima tahun.
Dia menilai peluang Jerman untuk menambah jumlah tentara Bundeswehr dengan cara merekrut warga asing sangat terbuka lebar. Dia mencontohkan di kampung halamannya sendiri, Düsseldorf.
“Terdapat lebih dari 10.000 orang Yunani tinggal di Düsseldorf, sangat banyak pemuda dari migran generasi kedua atau ketiga yang — meskipun mereka sudah tinggal cukup lama di Jerman — masih memiliki paspor Yunani dengan alasan emosional, atau alasan apapun, itu bukan urusan kita,” kata politisi wanita itu.
Dakwah Media BCA – Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Apabila ada seseorang berkata, ‘Saya membayangkan bisa bergabung dengan Bundeswehr’, maka kita harus menindaklanjuti kemungkinan ini,” imbuh wanita itu.
“Dan apabila mereka berharap memiliki paspor Jerman dengan cara menjadi tentara, maka kita patut mencari kemungkinan untuk mempercepat prosesnya,” tegasnya.
Menanggapi usulan tersebut, seorang jubir Bundeswehr mengatakan kepada DW bahwa proposal warga negara Uni Eropa bisa menjadi tentara Jerman bukanlah ide baru. Sebenarnya sekarang ini sudah dilakukan sejumlah pengecualian untuk menerima warga asing menjadi tentara Bundeswehr.*