Kolaborasi Joko Anwar dengan Barunson E&A
Sutradara ternama Indonesia, Joko Anwar, resmi menjalin kerja sama dengan Barunson E&A, studio asal Korea Selatan yang telah dikenal melalui film pemenang Oscar seperti Parasite (2019). Kolaborasi ini akan melibatkan perusahaan produksi milik Joko Anwar dan Tia Hasibuan, yaitu Come and See Pictures, dalam mendistribusikan beberapa film ke pasar global.
Melalui kesepakatan eksklusif, Barunson E&A akan menangani penjualan internasional dua film terbaru dari Come and See Pictures, yakni Legenda Kelam Malin Kundang (2025) dan Ghost in the Cell (2026). Dengan kerja sama ini, Barunson akan menjadi mitra utama distribusi karya-karya Come and See Pictures di seluruh dunia. Ghost in the Cell akan dibawa ke ajang Toronto International Film Festival (TIFF) bulan September, disusul dengan pasar film di Busan.
Joko Anwar menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan kesempatan emas untuk menyatukan hasrat dan mendorong batasan sinematik bersama. Ia mengungkapkan bahwa perjanjian ini akan menciptakan film-film berani yang mampu menginspirasi percakapan dan meninggalkan jejak abadi bagi penonton di seluruh dunia.
Selain Ghost in the Cell, film debut garapan Rafki Hidayat dan Kevin Rahardjo, Legenda Kelam Malin Kundang (dengan judul Inggris: sMothered), juga termasuk dalam perjanjian ini. Joko Anwar menyatakan antusiasme terhadap kisah-kisah yang akan mereka hidupkan selama dua tahun ke depan.
Komentar CEO Barunson tentang Kolaborasi
CEO Barunson E&A, Yoonhee Choi, menyambut antusias kolaborasi ini. Ia menilai rekam jejak panjang Joko Anwar di industri film Indonesia membuat kerja sama ini sangat strategis. Menurutnya, pengalaman bertahun-tahun Joko Anwar dengan dunia perfilman Indonesia memberikan wawasan mendalam yang membantu membangun kolaborasi strategis di kawasan ini.
Kolaborasi ini juga melanjutkan kerja sama antara Choi dan Joko Anwar yang sebelumnya terjalin saat ia masih di CJ ENM, rumah produksi yang ikut menggarap film-film sukses seperti Pengabdi Setan (2017) dan Perempuan Tanah Jahanam (2019).
Yoonhee menambahkan bahwa kemitraan eksklusif dengan Joko Anwar ini memanfaatkan keahlian yang telah terakumulasi di pasar Indonesia. Ia berharap dapat berbagi visinya serta sinema Indonesia yang luar biasa dengan penonton di seluruh dunia.
Come and See Pictures kini bergabung dengan daftar mitra Barunson E&A di Indonesia, termasuk Visinema Pictures, Base Entertainment, Miles Films, Rapi Films, dan Imajinari.
Sinopsis Ghost in the Cell dan Legenda Kelam Malin Kundang
Ghost in the Cell bercerita tentang narapidana dan sipir yang dipaksa bersatu untuk menghadapi ancaman supernatural. Film ini menampilkan deretan aktor papan atas seperti Abimana Aryasatya, Morgan Oey, Rio Dewanto, Aming, Danang Suryonegoro, Endy Arfian, hingga Tora Sudiro.
Sementara itu, sMothered atau Legenda Kelam Malin Kundang mengisahkan Alif (Rio Dewanto), seorang pelukis mikro yang kehilangan ingatan akibat kecelakaan, termasuk memori tentang sang ibu. Film ini terinspirasi dari legenda masyarakat Minangkabau yang dipadukan dengan unsur misteri thriller.
Dengan menggandeng Barunson E&A, diharapkan karya-karya Joko Anwar dan Come and See Pictures dapat menjangkau audiens internasional sekaligus memperkuat posisi film Indonesia di mata dunia.