Dion Wiyoko dan Kehidupan yang Penuh dengan Trauma
Dion Wiyoko, seorang aktor ternama di Indonesia, kini menjadi sorotan karena perannya sebagai Jonathan dalam film “Sore: Istri dari Masa Depan” yang disutradai oleh Yandy Laurens. Film ini merupakan adaptasi dari webseries dengan judul yang sama. Dalam film tersebut, Dion memerankan karakter Jonathan, seorang fotografer yang dihadapkan pada perubahan hidup oleh istrinya, Sore (diperankan oleh Sheila Dara). Meskipun begitu, Dion mengakui bahwa dirinya memiliki kesamaan dengan karakter Jonathan.
Kesamaan tersebut membuatnya merasa sulit untuk memerankan tokoh tersebut. Dion menjelaskan bahwa perbedaan tipis antara dirinya dan Jonathan membuatnya bingung saat mencoba membangun lapisan kepribadian untuk karakter tersebut. Ia juga menyatakan bahwa memberikan layering pada karakter yang mirip dengan dirinya sendiri sangat menantang. Hal ini membuatnya merasa sulit untuk berempati terhadap tokoh Jonathan.
Pengalaman Hidup yang Menginspirasi Peran
Selain itu, Dion juga menceritakan pengalaman hidupnya yang serupa dengan Jonathan. Ia tumbuh tanpa kehadiran ayah dan ibu dalam kehidupannya. Menurut penuturannya, kedua orangtuanya sudah bercerai sejak ia masih berusia satu tahun. Dion mengakui bahwa ia lebih merasa motherless daripada fatherless. Keputusan orangtuanya untuk bercerai membuatnya harus pindah-pindah tempat tinggal.
Ia mengingat momen ketika ibunya memutuskan untuk tinggal di Amerika Serikat. Saat itu, Dion harus meninggalkan ibunya di stasiun, sebuah momen yang sangat membekas dalam ingatannya. Ia mengakui bahwa itu adalah momen terakhir kali ia menangis di bawah umur SD.
Setelah beberapa tahun, ayah Dion bangkrut, sehingga membuatnya harus tinggal bersama tantenya. Pada masa itu, kondisi ekonomi keluarga sangat sulit, hingga Dion harus mengandalkan uang Rp 2.000 untuk makan sehari. Meskipun demikian, Dion tetap dekat dengan ayahnya meski tidak tinggal bersama.
Tantangan dalam Menjadi Ayah
Pengalaman masa kecil Dion juga memengaruhi cara dia menjadi ayah. Ia mengakui bahwa trauma masa kecil membuatnya terlalu overreact saat merawat putrinya, Jiana. Ia sempat kesulitan dalam bonding dengan anaknya karena tidak memiliki pengalaman yang baik dari orang tuanya. Namun, istri Dion selalu memberikan dukungan dan membantu dia memahami bagaimana menjadi ayah yang baik.
Dion juga mengakui bahwa ia tidak memiliki kenangan tentang bagaimana ayahnya menghabiskan waktu bersamanya. Oleh karena itu, ia terus belajar melalui buku dan konsultasi dengan psikolog keluarga. Proses pendekatan dengan Jiana awalnya cukup sulit, tetapi akhirnya berhasil berkat bantuan istri dan kesabaran yang dimiliki.
Pentingnya Komunikasi dalam Hubungan Rumah Tangga
Menurut Dion, komunikasi yang terbuka dengan istri sangat penting dalam menjaga hubungan rumah tangga. Ia mengakui bahwa banyak diskusi yang dilakukan dengan istri membantu mereka bertahan hingga saat ini. Dion juga menyadari bahwa kehidupannya yang penuh dengan trauma dan kesulitan telah membentuk dirinya menjadi pribadi yang lebih kuat dan penuh empati.
Dengan pengalaman hidup yang unik, Dion Wiyoko tidak hanya menjadi aktor yang hebat, tetapi juga sosok yang mampu menghadapi berbagai tantangan dengan kekuatan dan keteguhan.