InfoMalangRaya, Indonesia – Bukan Jose Mourinho jika tak nyeleneh. Terutama dalam berkomentar dan menjawab pertanyaan jurnalis. Hal itu kembali terlihat pada konferensi pers jelang laga Feyenoord vs Fenerbahce pada kualifikasi III Liga Champions. Saat ditanya soal pemain Feyenoord yang paling diwaspadainya, dia malah berdalih tak mau membantu pelatih lawan, Robin van Persie.
Dalam konferensi pers, sangat lumrah ketika ada jurnalis yang menanyakan soal pemain tim lawan. Biasanya, akan muncul satu atau bahkan beberapa nama. Jikapun ada pelatih yang tak berkenan dengan pertanyaan itu, jawaban yang dilontarkan umumnya pasti “No comment.”
Akan tetapi, Jose Mourinho lebih lugas. “Saya tak akan menjawab pertanyaan Anda. Orang yang saya sebut pasti akan sangat senang dan termotivasi. Orang-orang lain yang tak saya sebut akan sangat marah kepada saya dan motivasinya akan berlipat. Saya tak akan melakukan pekerjaan untuk Van Persie,” urai dia seperti dikutip InfoMalangRaya dari Voetbal Primeur.
Terlepas dari hal itu, Mourinho sangat mewaspadai kekuatan lawan. “Feyenoord adalah tim muda denngan pelatih bagus dan gaya main jelas,” ujar dia. “Kehilangan pemain seperti David Hancko dan Igor Paixao bukan masalah bagi mereka. Mereka akan dapat mengganti para pemain itu dengan tepat.”
Kenangan Jose Mourinho
Bagi Jose Mourinho, melawat ke markas Feyenoord seperti yang dilakukan kali ini bersama Fenerbahce bukanlah hal baru. Dia sudah beberapa kali menghadapi salah satu klub besar Belanda tersebut, termasuk di Stadion De Kuip yang sangat ternama. Tak heran jika dia sangat antusias menyambut laga nanti.
“Saya selalu senang datang ke mari. Orang-orang mungkin tak ingat, tapi kali pertama saya ke sini adalah pada laga Paris Saint-Germain vs Barcelona pada 1997, final Piala Winners,” kata The Special One. “Setelah itu, saya cukup sering melawan mereka lagi dan mungkin saya lupa beberapa di antaranya. Pernah dalam persahabatan dengan Chelsea. Lalu, tentu saja, dua kali bersama AS Roma dan sekarang lagi.”
Adapun soal De Kuip dan para fan Feyenoord yang dikenal fanatik, pelatih berumur 62 tahun itu mengungkapkan, “Ini stadion fantastis. Lapangannya cantik. Para suporter tentu saja datang bukan untuk mendukung kami. Namun, mereka benar-benar suporter lawan yang sangat antusias.”
Menariknya, De Kuip tidaklah ramah bagi Mourinho. Pada laga resmi sebagai pelatih, dia sudah dua kali melawat ke stadion ini. Hasilnya selalu kalah 0-1. Pertama, bersama Manchester United pada fase grup Liga Europa 2016-17. Kedua, bersama AS Roma pada perempat final ajang yang sama musim 2022-23.