InfoMalangRaya, Indonesia – Pelatih Liverpool, Juergen Klopp sangat puas dengan performa Alexis Mac Allister sebagai pemain nomor 6 atau gelandang bertahan. Klopp menyebut ermainan Mac Allister di posisi itu bisa jadi keuntungan bagi timnya.
Liverpool musim ini kehilangan Fabinho dan Jordan Henderson yang pergi ke Arab Saudi. The Reds merekrut Wataru Endo dari VfB Stuttgart, namun Endo lebih sering bermain di Carabao Cup dan Liga Europa.
Di Premier League, Klopp justru lebih sering memainkan Mac Allister di posisi nomor 6. Padahal pemain timnas Argentina itu sejatinya merupakan gelandang serang. Namun Klopp puas akan hal ini.
“Saya memahami bahwa dari dunia luar selalu tentang bagaimana seorang pemain berada di posisi ini, namun pada akhirnya, ini semua tentang bagaimana keseluruhan tim diatur,” kata Klopp seperti dilansir InfoMalangRaya dari Yahoo News.
“Apakah Macca merupakan nomor 6? Tidak. Apakah sepak bola berkembang dalam beberapa tahun terakhir ke arah yang tidak dapat kita bayangkan sebelumnya? Ya. Apakah itu berarti pemain seperti Macca bisa bermain di posisi nomor 6. Tentu saja.
“Itu tergantung pada bagaimana seluruh tim bertahan. Semudah itu. Jika kami melakukannya dengan benar maka kami memiliki pemain luar biasa di posisi tengah yang bisa memberikan umpan, pemain yang berpikiran maju.
“Sejujurnya, saya sangat menyukainya di sana dan kami sebagai tim bisa mendapatkan banyak manfaat darinya jika kami memastikan kami memiliki formasi yang sangat kompak dan itulah yang sangat kami butuhkan.”
Juergen Klopp Jelang Lawan Man City
Liverpool akan berhadapan melawan Manchester City pada pekan lanjutan Premier League (25/11/23). Kemenangan akan membawa mereka naik ke puncak klasemen menyalip The Cityzens. Klopp menyebut laga ini bukan sebuah tes untuk mendekati City.
“Ini bukan ujian seberapa dekat kami dengan City, ini hanyalah pertandingan sepak bola yang sangat menarik,” ucap Klopp.
“Tetapi bagi kami ini bukan soal semangat, kami harus mempersiapkannya dengan baik dan kami tahu kami harus tampil sebaik mungkin untuk mendapat kesempatan. Kami memilikinya, maka terserah kami untuk mengambilnya.
“Banyak hal yang bisa terjadi: bisakah kami bermain buruk dan kalah? Mungkin. Bisakah kami bermain buruk dan menang?
“Menurut saya, hal tersebut tidak mungkin terjadi, hampir tidak mungkin terjadi saat melawan City. Kami bisa bermain sangat bagus dan tidak menang, itu mungkin saja. Kami bermain sangat bagus dan menang.”