Infomalangraya.com Justin Kluivert harus menghadapi situasi sulit setelah ayahnya, Patrick Kluivert, gagal membawa tim nasional Indonesia melaju di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Dilansir dari laman Voetbal Primeur pada Senin (13/10), pemain Bournemouth itu menjadi sasaran komentar negatif dari sejumlah penggemar Indonesia di media sosial. Akibat serangan tersebut, Kluivert terpaksa menonaktifkan kolom komentarnya untuk sementara waktu.
Seusai laga Belanda melawan Finlandia yang berakhir dengan kemenangan 4-0, Kluivert sempat ditanya tentang peluangnya tampil di Piala Dunia. Dengan nada optimis, ia menjawab bahwa dirinya akan melakukan segalanya untuk bisa tampil di turnamen terbesar dunia itu.
Namun suasana berubah ketika pembicaraan beralih ke nasib ayahnya bersama tim nasional Indonesia.
Justin mengungkapkan rasa kecewanya atas kegagalan sang ayah yang kalah dalam dua laga terakhir melawan Arab Saudi dan Irak.
Justin turut menjelaskan bahwa ayahnya, Patrick Kluivert, sudah memberikan kemampuan terbaiknya selama melatih Indonesia. Meskipun demikian, hasil akhir membuat mereka harus tersingkir lebih awal dari kualifikasi.
Pemain berusia 25 tahun itu mengaku belum berbicara banyak dengan sang ayah setelah kegagalan tersebut. Ia memilih memberikan waktu bagi Patrick Kluivert untuk menenangkan diri sebelum membahas situasi yang terjadi.
“Saya memberikan waktu sementara waktu untuk ayah saya nanti kita akan bicara ketika suasana lebih tenang,” ujar Justin seperti dikutip pada Voetbal Primeur.
Justin juga menyinggung banyaknya kritik dari pendukung Indonesia yang turut berdampak pada dirinya. Ia mengaku harus menonaktifkan kolom komentar di media sosial karena banyak komentar bernada negatif, bahkan hingga di unggahan pribadi keluarganya.
“Saya dipenuhi dengan komentar kata-kata ‘Kluivert keluar’, padahal itu tidak perlu dilakukan di bawah foto keluarga,” ungkap Justin.
Meski diterpa komentar keras, Justin tetap berusaha bersikap positif dan fokus pada kariernya bersama tim nasional Belanda. (*)