Turin (IMR) – Kesabaran manajemen Juventus terhadap allenatore Igor Tudor mencapai batasnya. Per Selasa (28/10/2025) pelatih asal Kroasia itu dicopot jadi jabatannya.
Penyebab pemecatan Tudor sangat jelas; Bianconeri nirmenang dalam delapan laga terakhir mereka. Bahkan, dalam tiga laga terakhir mereka selalu kalah.
Bukan sekadar nirmenang dan hat-trick keok. Melainkan juga Juve selalu gagal mencetak gol di empat laga terakhir mereka.
Performa tersebut membuat Juve terdampar di posisi 8 klasemen Serie A. Padahal, mereka sempat jadi capolista usai sapu bersih tiga giornata awal.
Di Liga Champions setali tiga uang. Nirmenang dalam tiga matchday terakhir (2 seri 1 kalah) membuat Juve ada di peringkat ke-25. Hanya tersisa lima matchday bagi Juve untuk lolos setidaknya ke playoff.
Total, Tudor hanya tujuh bulan melatih Juve sejak 23 Maret 2025. Dia mendampingi Juve di 24 laga dengan menorehkan 10 menang, 8 seri, dan 6 kalah.
“Massimo Brambilla (pelatih tim cadangan Juve, Red) sementara akan mengisi posisi yang ditinggalkan Tudor,” tulis The Guardian.
Inisiatif yang diambil manajemen Juve untuk memecat Tudor kali ini mengulang momen musim 1969–1970. Kala itu, Luis Carniglia digantikan oleh Ercole Rabitti juga saat musim belum memasuki bulan November.
Keputusan tersebut cukup tepat. Di akhir musim Juve sanggup finis di posisi 3. Situasi serupa diharapkan bisa terulang dengan pengganti Tudor nanti. Finis 4 besar bakal jadi misi realistis Juve di akhir musim. (dio)







