Kabut Asap Beracun di Delhi Usai Perayaan Hindu Diwali

InfoMalangRaya.com– Penduduk ibukota India, Delhi, bangun di pagi hari Senin (13/11/2023) dalam kondisi udara kotor berasap dan beracun usai Diwali, sebuah perayaan agama Hindu.
Penduduk di kota tersebut menyalakan petasan dan kembang api hingga Ahad larut malam meskipun ada larangan disebabkan tingkat polusi yang tinggi.
Selama berpekan-pekan kualitas udara Delhi beracun, mendorong pemerintah mengumumkan libur musim dingin lebih dini sekolah-sekolah guna melindungi anak-anak.
Sepanjang tahun ini, dan tahun-tahun sebelumnya, tingkat polusi udara kota itu sangat tinggi.
Masalah semakin buruk di musim dingin ketika para petani di negara-negara bagian di dekatnya membakar tanaman sisa panen. Angin yang berhembus pelan juga memerangkap polutan – termasuk asap yang dihasilkan dari petasan dan kembang api – di atmosfer lapisan terendah, menjadikan makhluk hidup kesulitan bernapas.
Pada pagi hari Senin ini, menurut aplikasi Sameer yang setiap jam menyajikan data terbaru dari lembaga pemantau polusi, Air Quality Index (AQI) yang tercatat oleh 37 stasiun pemantau di Delhi menunjukkan angka di atas 200, sementara di beberapa titik angkanya bahkan di atas 350, lansir BBC.
AQI mengukur tingkat PM 2.5 – partikel lembut di udara yang dapat masuk ke dalam saluran pernapasan manusia dan menghambat aliran udara di paru-paru. Tingkat antara 101 dan 200 dianggap “sedang”, sementara antara 201 dan 300 terkategori “buruk”, di atas 300 termasuk “sangat buruk”, lebih tinggi dari 500 tergolong “parah”.
Semakin lama orang terpapar udara berkualitas buruk, dia akan mengalami kesulitan bernapas dan kemudian jatuh sakit.
Mahkamah Agung India sudah melarang penggunaan petasan dan kembang api saat perayaan Diwali, hanya memperbolehkan jenis emisi rendah. Namun seperti biasanya, banyak penduduk melanggar larangan itu dan aparat tidak serius menindaknya.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *