Kehidupan yang Berbeda, Tapi Sama-sama Bahagia
Kisah cinta antara Sai’un dan Bunga Fitri menarik perhatian banyak orang. Mereka adalah pasangan yang memiliki perbedaan usia hingga 46 tahun, namun tidak menghalangi mereka untuk menjalani hubungan yang penuh kasih dan saling mendukung. Meski terlihat tidak biasa, kisah ini membuktikan bahwa cinta sejati bisa muncul dari tempat yang paling tak terduga.
Sai’un, seorang petani berusia 73 tahun, memperistri Bunga Fitri yang masih berusia 27 tahun. Mereka tinggal di Desa Padang Tambak, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu. Perkenalan mereka bermula dari keponakan Sai’un yang mengenalkan Fitri kepadanya. Awalnya, pertemuan itu tidak direncanakan, tetapi sejak pertama kali bertemu, Sai’un langsung merasa nyaman dengan Fitri.
Fitri juga merasa cocok dengan Sai’un. Ia menilai pria tua itu baik hati dan bersedia menerima dirinya apa adanya. Hal ini membuat mereka sepakat untuk melangsungkan pernikahan secara sederhana. Prosesi akad nikah dilakukan di rumah keluarga Fitri, dihadiri oleh kerabat dekat dan tetangga. Meskipun sederhana, acara tersebut penuh makna dan menjadi momen penting dalam hidup mereka.
Selain itu, Sai’un memiliki latar belakang sebagai petani kopi dan sawit. Ia tinggal di Desa Jambu, Kecamatan Taba Penanjung, dan sudah memiliki tiga anak dari pernikahan sebelumnya. Meski telah memiliki anak-anak yang dewasa, ia merasa butuh teman hidup di masa tuanya. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk menikahi Fitri, yang akan menjadi pendamping hidupnya.
Tanggapan Masyarakat Terhadap Pernikahan Ini
Pernikahan antara Sai’un dan Fitri mendapat berbagai respons dari masyarakat sekitar. Beberapa orang memuji keputusan keduanya yang dianggap tulus dan saling menerima. Namun, ada juga yang merasa terkejut dengan selisih usia yang begitu jauh. Meski demikian, Sai’un dan Fitri tidak terlalu memikirkan komentar orang lain. Bagi mereka, yang terpenting adalah keharmonisan dalam rumah tangga dan saling mendukung satu sama lain.
“Jodoh tidak bisa ditebak. Kalau sudah cocok, usia bukan halangan,” ujar Sai’un dengan senyuman. Ia percaya bahwa cinta sejati bisa muncul tanpa memandang usia atau status sosial.
Dukungan Keluarga
Di tengah sorotan publik, dukungan datang dari pihak keluarga Fitri. Rosmala Dewi, ibu kandung Fitri, menyatakan bahwa dirinya merestui pernikahan tersebut sepenuh hati. Ia membantah anggapan bahwa putrinya menikah karena paksaan atau alasan ekonomi. Menurutnya, keputusan ini murni didasari rasa cocok dan kesepakatan bersama.
Rosmala juga menegaskan bahwa tidak ada hutang atau tekanan dari pihak mana pun yang membuat Fitri menikah. Ia bahkan merasa senang dan ikhlas melihat putrinya mantap membangun rumah tangga. “Yang penting sama-sama senang, tidak ada yang dikecewakan,” tambahnya.
Dengan dukungan dari keluarga dan kepercayaan satu sama lain, Sai’un dan Fitri berkomitmen untuk menjalani kehidupan bersama dengan penuh kasih dan keharmonisan. Mereka menunjukkan bahwa cinta sejati tidak bisa diukur dari usia atau latar belakang, tetapi dari kecocokan dan kepedulian yang saling muncul.