InfoMalangRaya.com– Seorang kakek di Amerika Serikat yang dihukum penjara puluhan tahun karena menikam seorang anak keturunan Palestina dan ibunya dikabarkan telah meninggal dunia.
Tiga bulan lalu, Joseph Czuba dihukum penjara 53 tahun, setelah pada bulan Februari dinyatakan bersalah dalam dakwaan pembunuhan dan percobaan pembunuhan serta kejahatan dengan motif kebencian dalam kasus kematian Wadee Alfayoumi dan ibunya yang terluka, Hanan Shaheen.
Czuba, 73, menyerang ibu dan anak itu pada Oktober 2023 disebabkan mereka beragama Islam dan sebagai respon atas perang antara Israel dan Hamas yang pecah beberapa hari sebelumnya.
Czuba menenui ajalnya pada hari Kamis (24/7/2025) di penjara Illinois, lapor Chicago Sun-Times memgutip keterangan kantor sheriff wilayah Will County seperti dilansir Associated Press.
Ahmed Rehab, direktur eksekutif Council on American-Islamic Relations (CAIR) cabang Chicago, dalam sebuah pernyataan hari Sabtu (26/7/2025) mengatakan bahwa “pembunuh keji ini sudah meninggal, tetapi kebencian masih hidup dan langgeng”.
Di dalam persidangan kesaksian Shaheen dan rekaman pengaduannya ke saluran telepon 911 dibeberkan, berikut bukti dari tempat kejadian yang terekam dalam foto dan video yang diambil oleh petugas kepolisian. Juri melakukan pertimbangan selama 90 menit sebelum membuat keputusan.
Keluarga Wadee berstatus sebagai penyewa tempat di rumah Czuba di Plainfield, sekitar 40 mil (64 km) dari kota Chicago ketika serangan terjadi.
Di persidangan Shaheen mengatakan kepada juri bahwa Czuba menyerang dirinya terlebih dahulu sebelum kemudian menyerang putranya, sambil ngotot mengatakan bahwa mereka harus pergi dari rumahnya disebabkan mereka Muslim.
Di persidangan jaksa juga menyetel rekaman telepon darurat 911 dan menunjukkan rekaman kepolisian. Sementara istri Czuba, Mary, yang sejak itu diceraikannya, juga bersaksi untuk pihak jaksa, mengatakan bahwa suaminya itu dia teragitasi dengan perang Israel-Hamas, yang meletus beberapa hari sebelumnya.
Menyusul perang dimulai, Czuba mengatakan kepada Shaheen bahwa keluarganya harus angkat kaki karena Muslim tidak diterima di sana. Kemudian, dia menyerang Shaheen dan putranya.
“Dia berkata kepada saya: ‘Kamu, Muslim, harus mati’,” kata Shaheen di persidangan.
Shaheen memiliki luka tikam lebih dari 12.Czuba menyerang dirinya dengan pisau sebelum memburu putranya yang berada di ruangan lain.
Polisi mengatakan Czuba menikam Wadee sebanyak 26 kali, meninggalkan pisaunya tertancap di badan anak itu. Sejumlah foto yang diambil di tempat kejadian yang dipenuhi darah terlihat sangat mengerikan sehingga hakim setuju untuk menampilkannya di layar televisi, tetapi keluarga dan kerabat Wadee tidak diperkenankan ikut melihatnya.
Kasus tersebut sangat mengejutkan masyarakat Plainfield dan daerah sekitarnya, di mana banyak komunitas orang Palestina tinggal.
Pemakaman Wadee didatangi banyak orang, dan pihak pemerintah setempat mendedikasikan sebuah taman bermain sebagai penghormatan kepada bocah tersebut.*