InfoMalangRaya – Meski hanya berhasil mencuri satu poin. Dari Stadion Patriot Candra Bhaga, Bekasi. Ketika Arema FC dijamu Persija, Minggu (20/8/2023) lalu. Tetapi hasil imbang itu bisa dianggap sebuah kesuksesan.
Terlebih-lebih jika melihat tiga laga terakhir, yang tak pernah mendapatkan poin. Satu poin yang didapat itu, juga dianggap terjadi karena keberanian karteker pelatih Arema FC, Kuncoro.
Sejak memegang mandat memoles Arema FC, mulai pekan ke-8, Kuncoro memang baru dua kali menjadi ‘pawang’ Singo Edan.
Laga perdananya melawan RANS Nusantara FC, masih kalah 0-1. Dan kedua baru imbang, ketika bertemu Persija Jakarta. Tapi dari dua laga itu, terlihat progres permainan Arema FC, semakin menemukan bentuk.
Itu juga terlihat dari perubahan formasi yang dia usung. Tidak lagi terpaku pada pola 4-3-3, seperti yang dilakukan Joko ‘Gethuk’ Susilo maupun I Putu Gede Swisantoso. Dua pelatih pendahulunya.
Dia pun menegaskan, taktik dan strategi Arema FC bakal berbeda, dengan pekan sebelumnya saat dikalahkan RANS Nusantara FC.
Lantas ditambah dengan hasil analisa pertandingan, yang dilakukan oleh analis Arema FC. Untuk diterapkan dalam sesi latihan, ketika akan bertanding lawan Persija.
“Kalau lawan RANS Nusantara FC, kita ambil di atas. Ketika lawan Persija, kita bermain menunggu.”
“Persija ini daya serangnya sangat tajam sekali. Kita tunggu dulu, baru melancarkan serangan balik. Itu yang membuat mereka kesulitan. Meski ada risikonya. Gawang kita mudah kebobolan,” sebut pelatih 50 tahun itu.
Tidak hanya sekadar mengubah gaya bermain, Kuncoro juga mewanti-wanti kepada semua pemainnya. Untuk bisa mengeluarkan semua penampilan terbaiknya.
Terutama sekali, menghilangkan egoisme yang ada dalam diri pemain. Karena saat kalah dari RANS Nusantara FC, murni karena individu pemain yang tidak bisa bermain sebagai sebuah tim.
Sebab Kuncoro melihat, salah satu penyebab kekalahan itu, karena taktik yang disiapkannya tidak berjalan. Penyebabnya adalah faktor kesalahan individu satu-dua pemainnya sendiri.
“Sejak awal, kami selalu menerapkan sistem kompetisi di antara pemain. Mereka yang bagus dalam sesi latihan, peluangnya untuk tampil lebih besar. Begitu pula mereka yang tampil bagus di pertandingan, bisa mengkavling salah satu posisi di tim utama.”
“Memang kita kekeluargaan. Tapi ini menyangkut pekerjaan. Jadi harus ada persaingan sehat. Begitu bermain baik, bisa dipasang terus. Begitu pula sebaliknya,” kata Kuncoro.
Pelatih asli Malang ini juga menegaskan, tim pelatih Arema tak tinggal diam. Jika ada pemainnya yang performanya berada di bawah standar.
Meski mantan pemain PSM Makassar ini, juga tetap memberikan motivasi lebih, agar si pemain bisa memperbaiki performa.
Menurutnya, tak semua pemain yang performanya menurun, bisa langsung dikembalikan dengan mudah. Semua tergantung si pemain itu sendiri.
“Pemain itu pembawaannya kan masing-masing. Ada yang sampai dua musim jadi cadangan terus. Ada yang cuma butuh waktu sebentar, langsung masuk tim inti.
“Biasanya, pemain-pemain dengan karakter bengal yang bisa langsung tune in dengan tim,” tandasnya. (*/ Ra Indrata)
The post Karena Pelatih Arema FC Mulai Berani Ubah Strategi appeared first on infomalangraya.com.