Tantangan yang Dihadapi Dean James Saat Bermain untuk Timnas Indonesia
Dean James, bek tim nasional (timnas) Indonesia, mengakui bahwa membela Garuda tidak hanya memberikan kebanggaan tetapi juga tantangan tersendiri. Saat ini, pemain berusia 25 tahun ini bermain untuk klub asal Belanda, Go Ahead Eagles. Meski begitu, tugasnya sebagai anggota timnas sering kali mengganggu rutinitas latihan dan pemulihan di klub.
Salah satu hal yang paling menyulitkan bagi Dean adalah perjalanan jauh antara Indonesia dan Belanda. Setiap kali dipanggil ke timnas, dia harus melakukan perjalanan panjang, baik saat pergi maupun pulang. Perjalanan tersebut memakan waktu lama dan bisa memengaruhi kondisi fisiknya. Namun, menurut Dean, hal itu tidak langsung memengaruhi performanya di lapangan.
“Saya tidak merasa ada hubungannya,” ujarnya. “Ya, saya terbang ke sisi lain dunia untuk bermain melawan Australia, tapi saya sudah kembali dua minggu sebelumnya.”
Meski sempat mengalami cedera setelah membela timnas, Dean mengklaim bahwa ia memiliki waktu cukup untuk kembali beradaptasi dengan klub dan menjalani pemulihan. Ia bahkan menyebut bahwa cedera yang dialaminya hanyalah terpeleset.
Untuk menjaga kondisinya, Dean selalu berkomunikasi dengan tim dokter dan fisioterapis. Menurutnya, komunikasi ini sangat penting karena perjalanan yang dilaluinya cukup melelahkan.
“Tentu saja ini akan berat. Itulah mengapa penting untuk tetap berhubungan dengan staf teknis dan fisioterapis,” katanya.
Ia juga mengatakan bahwa musim lalu, ia sering berkonsultasi dengan dokter tentang waktu tidur yang tepat. Selain itu, ia juga diberi suplemen seperti vitamin untuk membantu pemulihan.
Mengatur Kondisi Saat Penerbangan
Perjalanan dari Indonesia ke Belanda membutuhkan beberapa penerbangan, dan Dean mengaku harus sangat memperhatikan kondisinya selama penerbangan. Jarak yang jauh membuatnya harus mengatur waktu tidur secara baik.
“Ketika saya terbang dari Indonesia, itu bukan penerbangan langsung. Selama penerbangan pertama, saya biasanya tetap terjaga, dan selama penerbangan kedua, saya tidur jika di Belanda sedang malam,” ujarnya.
Meski perjalanan tersebut terasa melelahkan, Dean mengatakan bahwa ia berhasil melewati semua tantangan tersebut. Bahkan, setelah periode pertandingan internasional, ia langsung kembali menjadi pilihan utama di klub.
Tidak Suka Terbang, Tapi Harus Dilakukan
Dean mengakui bahwa ia tidak suka terbang. Menurutnya, penerbangan merupakan pilihan sulit yang harus diambil jika ingin bermain di level yang lebih tinggi.
“Saya sama sekali tidak suka terbang. Pikirkan saja betapa tingginya saya, itu membuat saya tidak nyaman.”
Namun, ia merasa beruntung karena bisa menggunakan kelas bisnis saat terbang ke Indonesia. Hal ini memungkinkannya untuk istirahat dengan nyaman.
“Untungnya, kita terbang ke Indonesia dengan kelas bisnis, jadi saya bisa berbaring dengan nyaman,” katanya.