Kasus HIV di Indonesia Naik Drastis, Begini Penjelasan Dokter 

admin 15 Views
3 Min Read

InfoMalangRaya – Kasus HIV di Indonesia terus meningkat. Melansir data Kemenkes, setiap bulan ada sekitar 4 ribu kasus baru HIV. Dan penularan kasus HIV sebagian besar disebabkan melalui hubungan seksual.  Masih mengutip data Kemenkes berdasarkan data tahun 2023, sekitar 30 persen kasus HIV disumbang dari penularan suami ke istri. Dampaknya, kasus HIV baru pada kelompok ibu rumah tangga bertambah.
Merespons fenomena peningkatan kasus HIV tersebut, Pegiat Media Sosial (Medsos) yang juga berprofesi sebagai dokter, dr Eva Sri Diana Chaniago menjelaakan bahwa tingginya kasus HIV terjadi karena ada program pemerintah. Di mana setiap penderita TBC diwajibkan untuk periksa tes HIV.  “Karena memang kasusnya semakin tinggi, ditambah lagi ada program pemerintah dimana setiap penderita TBC wajib diperiksa test HIV, jadi kasusnya terdeteksi lebih cepat,” jelas Eva, melansir akun X pribadinya, Senin (22/4).  Lebih lanjut Eva menerangkan bahwa HIV telah menyebabkan sistem pertahanan tubuh pasien menjadi lemah. Sehingga tubuh tidak mampu lagi menghadapi virus dan kuman yang masuk. “Pasien HIV yang tidak minum ARV (obat anti retroviral) rentan terkena penyakit, terutama TBC,” jelasnya.  Sementara TBC, kata Eva, adalah penyakit menular di Indonesia yang masih menjadi juara dunia. Sebab kumannya mudah menyebar lewat percikan ludah.  “Penderita TBC yang batuk dan buang dahak sembarangan, setiap tetesnya mengandung jutaan kuman TBC,” ungkapnya.  Eva pun mencontohkan beberapa kasus penularan HIV yang rentan terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Eva, ada seorang perempuan muda yang menderita HIV karena pernah bekerja sebagai cleaning service sebuah apartemen. Perempuan tersebut tak sengaja tertusuk jarum suntik bekas dipakai penderita HIV. 
Selain itu, Eva juga mengaku beberapa mitra kerjanya di Rumah Sakit yang terkena jarum suntik penderita HIV saat membantu pasien. Akhirnya rekan kerjanya memiliki penyakit HIV karena kecelakaan kerja.   “Makanya penyakit ini juga banyak mengenai para pengguna narkoba suntik yg menggunakan jarum suntik bersama. Untuk itu, bagi yg bekerja seperti petugas kesehatan, cleaning service, laundry dll hati-hatilah dalam menjalankan pekerjaan,” imbaunya.  Eva mengaku kerap bercerita soal kasus penularan HIV yang rentan terjadi dalam kehidupan sehari-hari karena ingin mengedukasi semua orang. Agar semua orang terhindar dari penyakit HIV. “Dan berharap mereka yang masih melakukan cara hidup yang tidak sehat untuk segera berhenti,” tegasnya.  “Bagi saudara saya yang sudah terlanjur sakit, segera berobat, mulai hidup baru, karena tidak ada kata terlambat untuk semua kebaikan,” imbaunya.  Menurut Eva, HIV memang belum bisa disembuhkan, tapi banyak penderitanya yg tetap bisa hidup normal sama seperti orang sehat lainnya. “Selama (penderita HIB tersebut) masih menerapkan pola hidup sehat, minum obat dan rajin kontrol ke dokter,” tandasnya.  “Buat saudara yg suka numpang lapak ‘open BO’ di TL saya, berhentilah.. Berjuanglah untuk hidup dgn cara yg baik. Karena nilai sehat itu mahal, tidak ternilai dengan uang. Kasus HIV, fenomena adalah Gunung Es,” pungkas Eva. 

Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Exit mobile version