InfoMalangRaya – Temuan kasus sifilis yang semakin meningkat di Kota Batu, justru ditemukan setelah masifnya skrining.
Pengelola Program HIV dan Infeksi Menular Seksual, Dinas Kesehatan Kota Batu, Yonas Galang Lisandy, ketika menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk, menyampaikan,
berdasarkan data Dinkes Kota Batu, kasus Infeksi Menular Seksual (IMS) terus meningkat selama tiga tahun, karena skrining yang semakin masif.
“Secara umum, kasus IMS di tahun 2021 hanya satu kasus. Setelah dianalisa, hal ini terjadi karena fokus pada saat itu menangani Covid-19,” katanya di acara yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Sabtu (4/11/2023) kemarin.
Lalu temuan IMS meningkat di tahun 2022 dan menjadi 22 kasus di tahun 2023, seiring masifnya skrining yang dilakukan di Puskesmas.
Yonas juga menyampaikan, temuan 22 kasus sifilis di Kota Batu, didominasi usia dewasa di atas 25 tahun.
Selain itu, Yonas juga mengatakan, ketika seseorang terdiagnosa sifilis, harus melakukan pemeriksaan kontak. Termasuk memberitahu pasangan, agar pengobatan bisa maksimal.
Lantas apa sebenarnya sifilis itu sendiri? Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Poli Kulit dan Kelamin RSUD Karsa Husada Batu, dr. Citra Dwi Harningtyas menyampaikan, sipilis termasuk penyakit menular seksual, yang disebabkan bakteri treponema pallidum dan bisa ditularkan antara manusia.
Kata Citra, gejala sifilis beragam sesuai dengan tingkat keparahannya. Untuk Sifilis primer, biasanya keluhan yang muncul ada luka atau bintil di kelamin, tanpa rasa nyeri dan gatal.
Gejala sifilis akan semakin parah jika tidak segera diobati, sampai menjadi sifilis tersier yang bisa berdampak pada jantung dan saraf.
Sementara pengobatan sipilis menggunakan injeksi antibiotik dengan golongan penisilin. Citra juga berpesan, untuk mencegah penularan sifilis, skrining awal jadi hal penting. (Anisa Afisunani – Ra Indrata)
The post Kasus Sifilis di Kota Batu Didominasi Usia Dewasa appeared first on infomalangraya.com.
