Son Heung-min Cetak Hattrick Pertama di Los Angeles FC
Son Heung-min, kapten timnas Korea Selatan, terus menunjukkan kemampuannya dalam kompetisi Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat. Setelah bergabung dengan Los Angeles FC pada Agustus lalu setelah 10 tahun bermain di Liga Inggris, pemain berusia 33 tahun ini mulai menunjukkan kelasnya sebagai penyerang tajam.
Sejak awal musim, Son telah mencatatkan dua gol dan dua assist dalam empat pertandingan pertamanya bersama LAFC. Pada laga kelima, ia benar-benar mengamuk dan mencetak hattrick untuk pertama kalinya bersama klub barunya.
Pada Rabu (18/9/2025), LAFC berhasil mengalahkan Real Salt Lake dengan skor 4-2. Dalam pertandingan tersebut, Son menjadi bintang lapangan dengan memborong tiga gol. Ini menjadi momen penting bagi dirinya karena menjadi hattrick pertamanya di benua baru.
Setelah pertandingan, Son mengungkapkan bahwa proses adaptasinya di MLS berjalan cukup lancar. Ia mengakui bahwa sambutan dari rekan-rekannya memberikan kontribusi besar dalam keberhasilannya beradaptasi.
“Saya masih beradaptasi dengan liga ini,” ujarnya dalam wawancara resmi MLS. “Namun, saya tidak butuh waktu lama untuk nyetel.”
Ketika ditanya apa yang membuatnya cepat beradaptasi, Son menjelaskan bahwa komunikasi dengan rekan setim sangat penting. Ia juga menyebut hubungan dekat yang terjalin dengan semua orang di klub.
“Iya, sejak lima atau enam pekan lalu, semua orang menyambut saya dengan baik dan berbicara tentang banyak hal,” tambahnya. “Di luar lapangan, saya rasa sangat penting dalam hal budaya.”
Salah satu rekan setim Son yang berasal dari Asia adalah Adrian Wibowo. Pemain muda berusia 19 tahun ini sering menjadi pelapis Son di bangku cadangan dalam tiga pertandingan terakhir. Meski belum pernah dimainkan oleh pelatih Steve Cherundolo, Wibowo tetap menjadi bagian dari tim.
Wibowo segera menjadi rival Son di kancah Asia setelah melakukan debut bersama timnas Indonesia dalam pertandingan melawan Lebanon pekan lalu. Kini, publik tertarik melihat apakah kedua penyerang LAFC ini akan bertemu ketika Korea Selatan bertemu Indonesia di masa mendatang.
Proses Adaptasi Son Heung-min di MLS
Proses adaptasi Son Heung-min di MLS tidak hanya berlangsung secara teknis, tetapi juga sosial. Ia mengakui bahwa lingkungan di LAFC sangat ramah dan membantu. Komunikasi yang baik dengan rekan setim menjadi salah satu faktor utama dalam kesuksesannya.
Selain itu, Son juga menyadari bahwa perbedaan budaya bisa menjadi tantangan. Namun, ia merasa bahwa pihak klub dan rekan-rekannya sudah memberikan dukungan penuh.
“Budaya itu sangat penting. Saya harus belajar banyak hal di luar lapangan,” katanya. “Tapi, semuanya berjalan baik.”
Dengan performa yang konsisten, Son semakin memperkuat posisinya sebagai pemain kunci LAFC. Di sisi lain, Adrian Wibowo juga menunjukkan potensi yang menjanjikan. Meskipun belum sering tampil, ia tetap menjadi bagian dari rencana jangka panjang klub.
Tantangan dan Peluang di Masa Depan
Son Heung-min dan Adrian Wibowo memiliki jalur karier yang berbeda, tetapi keduanya memiliki kesamaan sebagai pemain Asia di MLS. Kehadiran mereka memberikan persaingan yang sehat dan meningkatkan daya tarik kompetisi di Amerika Serikat.
Son, dengan pengalaman internasionalnya, menjadi contoh bagi pemain muda seperti Wibowo. Di sisi lain, Wibowo juga memiliki peluang untuk berkembang lebih jauh jika diberi kesempatan bermain lebih sering.
Masa depan Son di LAFC tampak cerah, sementara Wibowo masih dalam proses pembuktian. Kedua pemain ini bisa menjadi tulang punggung timnas masing-masing di ajang internasional.
Dengan perkembangan yang terjadi, publik sepak bola Asia tentu menantikan bagaimana keduanya akan berkembang di masa depan. Apakah mereka akan saling bersaing atau bahkan berkolaborasi, itu menjadi pertanyaan menarik yang masih menanti jawaban.