InfoMalangRaya.com– Keanggotaan Suriah di Liga Arab dipulihkan setelah selama lebih dari satu dekade negara itu didepak karena pemerintahan pimpinan Presiden Bashar al-Assad mengambil tindakan represif terhadap aksi-aksi protes pro-demokrasi yang kemudian memburuk menjadi perang saudara.
Langkah itu merupakan bukti mencairnya hubungan Damaskus dengan pemerintahan negara-negara Arab lain.
Pemulihan keanggotaan Suriah dilakukan menjelang pertemuan tingkat tinggi di Arab Saudi yang akan digelar pada bulan ini, yang kemungkinan akan dihadiri oleh Presiden Bashar al-Assad, lansir BBC Ahad (7/5/2023).
Menteri luar negeri 13 dari 22 negara anggota kelompok itu hadir pada pertemuan di Kairo di mana keputusan pemilihan keanggotaan Suriah diambil.
Mereka menekankan perlunya mengakhiri perang saudara di Suriah dan krisis pengungsi dan penyelundupan narkoba yang diakibatkannya.
Meningkatnya kemiskinan dan kurangnya kesempatan kerja akibat perang saudara berkepanjangan membuat banyak orang terjun ke bisnis narkoba, lapor BBC tahun lalu.
Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit mengatakan langkah tersebut merupakan awal dari proses penyelesaian krisis di Suriah, yang akan dilakukan secara bertahap.
Sebuah komite yang melibatkan Mesir, Arab Saudi, Lebanon, Yordania, dan Iraq akan dibentuk untuk membantu Suriah mencapai tujuan tersebut.
Namun, Abouk Gheit menekankan bahwa pemulihan keanggotaan Suriah di Liga Arab itu tidak serta-merta hubungan bilateral Damaskus dengan masing-masing negara anggota pulih juga. Perbaikan hubungan di antara mereka tergantung masing-masing pihak.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Suriah mengatakan telah menerima keputusan Liga tersebut “dengan perhatian besar” dan menyerukan “kerjasama dan kemitraan Arab yang lebih besar”.
Langkah Arab untuk memulihkan hubungan dipercepat setelah gempa dahsyat melanda Turki dan Suriah pada Februari.*
Keanggotaan Suriah di Liga Arab Dipulihkan
