Priangan Insider – Warga Kampung Sarjambe, Desa Cangkuang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, dibuat geger oleh insiden kebakaran hebat yang melalap sebuah gudang penyimpanan rongsokan milik H. Komar Sidik pada Sabtu pagi (12/10/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.
Gudang yang biasanya hanya ramai oleh aktivitas sortir kardus dan besi bekas itu, kini tinggal puing hitam dan bau hangus menyengat.
Tapi yang bikin publik makin penasaran, api disebut muncul dari sudut kiri bawah gudang, titik yang menurut pemiliknya nggak wajar terbakar sendiri.
“Awalnya api kecil, dari pojok kiri bawah gudang. Tapi cepat banget membesar karena di situ banyak tumpukan kertas sama kardus,” ungkap H. Komar Sidik saat ditemui di lokasi kejadian dengan ekspresi masih syok, Selasa (14/10/2025).
Menurut H. Komar, kobaran api menjalar begitu cepat karena gudang dipenuhi material mudah terbakar. Dalam hitungan menit, api melalap seluruh isi bangunan hingga atap gudang ikut roboh.
Namun, yang bikin suasana makin panas bukan cuma karena api, tapi juga dugaan unsur kesengajaan.
“Kalau api muncul dari bawah seperti itu, saya curiga ada yang sengaja nyulut. Tapi saya nggak mau asal nuduh, biar nanti pihak berwenang yang selidiki,” tambahnya tegas.
Kemana Kades?
Ironisnya, di tengah kepanikan dan kerugian besar yang dialami H. Komar, Kepala Desa Cangkuang, Endang Suhendar, justru jadi bahan omongan warga karena tidak menampakkan diri sama sekali sejak kejadian berlangsung. Padahal, rumah sang Kades disebut berada tepat di belakang gudang yang terbakar.
“Dari awal kebakaran sampai api padam, Pak Kades nggak kelihatan. Padahal rumahnya paling dekat,” ungkap H. Komar.
Tim Priangan Insider mencoba mendatangi Kantor Desa Cangkuang untuk meminta keterangan resmi. Namun, hasilnya nihil.
Kantor terlihat sepi, dan menurut salah satu Kepala Dusun (Kadus) yang ditemui di lokasi, sang Kades “katanya sedang ada urusan di sekitaran Garut Kota”.
Sayangnya, saat dihubungi lewat sambungan telepon dan pesan singkat, nomor Kades tak direspons sama sekali.
Pertanyakan Sikap Pemerintah Desa
Ketiadaan respons dari pihak desa memunculkan pertanyaan besar di kalangan warga. Beberapa menilai, mestinya pemerintah desa hadir untuk membantu, apalagi peristiwa seperti ini bukan sekadar musibah kecil.
“Kami nggak butuh janji, cuma butuh empati. Setidaknya datang lihat keadaan warganya,” ucap H. Komar dengan nada kecewa.
Bau asap masih tercium kuat, sementara bangunan yang dulunya jadi tumpuan ekonomi keluarga H. Komar kini hanya tersisa kerangka baja yang hangus.
Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah, namun belum ada pihak berwenang yang memberikan pernyataan resmi soal penyebab pasti kebakaran.
Api Misterius dan Dugaan Kesengajaan
Dari keterangan sementara, api pertama kali terlihat sekitar pukul 10.00 WIB dan langsung membesar dalam waktu kurang dari 10 menit. Kondisi cuaca panas dan banyaknya bahan mudah terbakar membuat api sulit dikendalikan.
Petugas pemadam kebakaran bersama warga akhirnya berhasil menjinakkan si jago merah sekitar satu jam kemudian. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Meski begitu, dugaan adanya unsur kesengajaan mulai menguat setelah beberapa warga menyebut titik api berasal dari daerah yang mudah disulut dari luar gudang. Entah siapa, tapi baunya jelas banget ada unsur kesengajaan.
Polisi Diminta Turun Tangan
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Desa Cangkuang belum dapat dikonfirmasi. Warga berharap penyelidikan dilakukan secara transparan, agar tidak ada lagi spekulasi liar yang membuat suasana makin panas.
“Jangan dibiarkan menguap. Kalau ini ulah orang, harus ditindak. Kalau murni musibah, ya warga juga butuh penjelasan biar tenang,” tutup H. Komar dengan nada berharap.
Kebakaran boleh padam, tapi misteri masih tersembunyi. Warga Cangkuang kini menunggu dua hal, hasil penyelidikan polisi dan kehadiran sosok Kades yang seolah lenyap di balik asap tebal musibah ini. (***)