Kebiasaan ibu dalam berselfie dapat secara tidak langsung menumbuhkan minat anak remaja terhadap operasi plastik melalui pengaruh pada perilaku selfie, pemantauan penampilan, dan kepuasan wajah anak
InfoMalangRaya.com | KEBIASAAN ibu mengambil, mengedit, dan mengunggah selfie dapat secara tidak langsung memengaruhi minat anak remaja mereka untuk melakukan operasi plastik, menurut penelitian terbaru yang diterbitkan di Journal of Health Psychology.
Penelitian ini menemukan bahwa pengaruh tersebut tidak langsung, melainkan melalui rantai perilaku anak sendiri, termasuk kebiasaan selfie, kecenderungan untuk memantau penampilan, dan kepuasan terhadap wajah mereka.
“Hubungan ini tidak bersifat langsung; kebiasaan selfie ibu memengaruhi perilaku selfie anak, yang kemudian berkaitan dengan citra tubuh dan minat mereka pada operasi kosmetik,” kata peneliti Lijuan Xiao dari Xi’an Jiaotong University, pimpinan studi tersebut.
Penelitian dilakukan pada 541 pasangan ibu dan remaja dari dua SMA di China, dengan rata-rata usia remaja 16 setengah tahun. Ibu dan anak sama-sama menjawab kuesioner mengenai frekuensi selfie, pengeditan foto, serta kebiasaan memantau penampilan diri.
Remaja juga menilai kepuasan terhadap wajah mereka dan pertimbangan melakukan operasi kosmetik.
Hasil analisis menunjukkan, anak-anak yang sering meniru kebiasaan selfie ibunya lebih mungkin memantau penampilan mereka secara terus-menerus dan merasa tidak puas dengan wajah mereka. Kondisi ini kemudian berkorelasi dengan pertimbangan mereka untuk menjalani prosedur kosmetik.
Salah satu jalur pengaruh yang ditemukan adalah: kebiasaan selfie ibu → kebiasaan selfie anak → peningkatan body surveillance → minat operasi kosmetik. Jalur lain bahkan memperlihatkan bahwa body surveillance dapat meningkatkan ketidakpuasan wajah, yang pada gilirannya mendorong pertimbangan prosedur kosmetik.
Penelitian juga menyoroti bahwa meski remaja perempuan cenderung lebih sering melakukan selfie dibanding laki-laki, jalur pengaruh dari ibu ke anak tetap serupa di kedua gender.
Para peneliti mengakui keterbatasan studi ini, antara lain fokus hanya pada pengaruh ibu, populasi yang terbatas di China, dan desain penelitian yang bersifat cross-sectional sehingga tidak membuktikan hubungan sebab-akibat secara definitif. Studi berjudul “Selfie-loving mothers and children in China: The relationship between the selfie-related behaviors of mothers and adolescents’ cosmetic surgery consideration” ditulis oleh Lijuan Xiao, Yurui Ren, dan Baolin Li.*







