Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot
    ketahanan pangan lok - Info Malang Raya

    Polsek Bosar Maligas Simalungun Dukung Ketahanan Pangan,Implementasi Visi Indonesia Emas 2045

    16 Oktober 2025
    AA1N9eAT - Info Malang Raya

    Dibanding Menikah, Inilah 8 Alasan Seseorang Perempuan Cantik Memilih Single untuk Waktu yang Lama

    16 Oktober 2025
    AA1Op3YB - Info Malang Raya

    Preview dan Prediksi Portugal vs Hungaria: Satu Kemenangan Lagi Cristiano Ronaldo Semakin Dekatkan Os Navagadores ke Piala Dunia 2026

    16 Oktober 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Trending
    • Polsek Bosar Maligas Simalungun Dukung Ketahanan Pangan,Implementasi Visi Indonesia Emas 2045
    • Dibanding Menikah, Inilah 8 Alasan Seseorang Perempuan Cantik Memilih Single untuk Waktu yang Lama
    • Preview dan Prediksi Portugal vs Hungaria: Satu Kemenangan Lagi Cristiano Ronaldo Semakin Dekatkan Os Navagadores ke Piala Dunia 2026
    • Daging Sapi Lokal vs Impor: Menakar Kualitas di Antara Rumput, Perawatan, dan Teknologi Pemotongan
    • Ketua Umum HIKAM Tanggapi Tayangan Trans7: Santri Harus Tegas Jaga Marwah Pesantren
    • Prediksi Skor Gabon vs Burundi di Kualifikasi Piala Dunia Hari Rabu, 15 Oktober 2025 Pukul 02.00 WIB
    • Kasdam IM Resmikan Irigasi Tersier, Dukung Ketahanan Pangan Aceh
    • SPBU yang Sempat Bermasalah Beroperasi Lagi: Ini Penjelasan Pertamina
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
      • KOTA MALANG
      • KABUPATEN MALANG
      • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • OLAHRAGA
    • RAGAM
      • TEKNOLOGI
      • UNDANG-UNDANG
      • WISATA & KULINER
      • KOMUNITAS
      • IMR ENGLISH
    • OPINI
    • COVER HARIAN IMR
    • LOGIN
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
    • KOTA MALANG
    • KABUPATEN MALANG
    • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
    • OPINI
    • RAGAM
    • KOMUNITAS
    • WISATA & KULINER
    • KAJIAN ISLAM
    • TEKNOLOGI
    • UNDANG-UNDANG
    • INFO PROPERTI & LOWONGAN KERJA
    • TIPS & TRIK
    • COVER HARIAN IMR
    • IMR TV
    • LOGIN
    Beranda - RAGAM - Kebijakan 10% Etanol Dikhawatirkan Timbulkan Deforestasi di Papua Selatan
    RAGAM

    Kebijakan 10% Etanol Dikhawatirkan Timbulkan Deforestasi di Papua Selatan

    By admin16 Oktober 2025
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link
    AA1OpBsJ - Info Malang Raya

    Kebijakan pemerintah yang bakal mewajibkan campuran 10% etanol (E10) ke dalam bahan bakar minyak (BBM) dinilai dapat memicu deforestasi baru, terutama di wilayah Papua Selatan. Organisasi non-pemerintah Pantau Gambut menyoroti pemanfaatan etanol yang berasal dari nabati, seperti singkong, tebu, jagung, dan sorgum.

    Seperti diketahui, pemerintah tengah menyiapkan lahan di Kabupaten Merauke, Papua Selatan untuk mendukung peningkatan produksi tanaman penghasil bahan baku etanol. Menurut Pantau Gambut, proyek swasembada gula dan bioetanol di kawasan tersebut berpotensi mempercepat kerusakan hutan dan ekosistem gambut, yang selama ini menjadi penyimpan karbon alami.

    Wahyu Perdana, Manager Kampanye dan Advokasi Pantau Gambut, mengungkapkan sebelum kebijakan E10, telah ada pembukaan lahan tebu untuk Program Strategis Nasional (PSN) food estate di Papua Selatan yang berada di atas ekosistem gambut.

    “Sebagai gambaran, perluasan konsesi di Papua Selatan, khususnya di akhir periode Presiden RI Ketujuh Joko Widodo hingga saat ini, itu meningkatkan kerentanan kebakaran hutan dan lahan di Papua Selatan. Setidaknya risiko kebakaran hutan dan lahan itu mencapai 500 ribuan hektare, risiko rentangnya mencapai 1,07 juta hektare,” kata Wahyu kepada Infomalangraya.com, Senin (13/10).

    Pantau Gambut menilai, kebijakan energi ini hanya melihat aspek hilir yakni kebutuhan bahan bakar tanpa memperhitungkan dampak di sektor hulu. Pembukaan lahan baru untuk tebu dan singkong di kawasan yang rentan dinilainya justru berpotensi memperluas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta memperparah emisi karbon.

    Di sisi lain, proyek-proyek energi berbasis bioetanol juga disebut mengancam hak-hak masyarakat adat di Papua Selatan. Masyarakat yang hidup turun-temurun di wilayah hutan kini menghadapi tekanan akibat ekspansi lahan berskala besar.

    “Jangan dilihat kawasan hutan itu sebagai tanah kosong. Di sana ada masyarakat, ada kehidupan, dan ada kearifan lokal yang menjaga lingkungan,” kata Wahyu.

    Ia menambahkan, jika pendekatan pembangunan tetap mengesampingkan hak masyarakat adat dan perlindungan lingkungan, maka risiko bencana ekologis di Papua Selatan akan meningkat, sementara manfaat ekonomi justru lebih banyak dinikmati korporasi besar.

    “Alih-alih yang betul-betul memenuhi kebutuhan hak, yang ada kan memberikan keuntungan berlapis hanya untuk pemain industrinya,” ujarnya.

    Mandatori Pencampuran Etanol untuk Kurangi Impor BBM

    Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah akan menerapkan mandatori pencampuran etanol 10% ke dalam BBM bensin. Saat ini, pemerintah tengah menyusun peta jalan atas kebijakan tersebut. 

    Bahlil mengatakan kebijakan mandatori pencampuran etanol ke dalam BBM bertujuan untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor BBM. Selain itu, penggunaan etanol akan membuka lapangan kerja baru.

    “Tujuannya apa? Kita mengurangi impor. Etanol ini didapatkan dari singkong atau dari tebu. Dan ini mampu menciptakan lapangan pekerjaan, pertumbuhan ekonomi daerah, dan sekaligus pemerintahan,” kata Bahlil, beberapa waktu lalu.

    Bahlil menyebut, kebijakan ini juga sudah diterapkan di sejumlah negara. Ia mencontohkan Brasil, yang sudah mencampur bensinnya dengan etanol hingga 27%. Di beberapa negara bagian Brasil bahkan ada yang sudah mencapai 100% etanol atau E100.

    Selain Brasil, Amerika Serikat (AS) juga sudah mencampur BBM dengan etanol 10% (E10). India dan Thailand juga sudah mencampur etanol sebesar 20% (E20) ke dalam BBM-nya. 

    Jumlah Pembaca: 8

    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link

    Berita Terkait

    ketahanan pangan lok - Info Malang Raya

    Polsek Bosar Maligas Simalungun Dukung Ketahanan Pangan,Implementasi Visi Indonesia Emas 2045

    16 Oktober 2025
    Iga Lokal 533x400 1 - Info Malang Raya

    Daging Sapi Lokal vs Impor: Menakar Kualitas di Antara Rumput, Perawatan, dan Teknologi Pemotongan

    16 Oktober 2025
    pdip jatim 220810 irigasi tersier blitar 1 - Info Malang Raya

    Kasdam IM Resmikan Irigasi Tersier, Dukung Ketahanan Pangan Aceh

    16 Oktober 2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    banner 300250
    banner 300250
    banner 250250
    Search
    BERITA POPULER
    FB IMG 1748085073108 - Info Malang Raya

    Ironi Psywar: Arema FC yang Dulu Dilecehkan, Kini Justru Menendang PSS Sleman

    24 Mei 20253
    IMG 20241030 WA0003 - Info Malang Raya

    Asmara Terlarang Berujung Maut di Homestay: Istri Kepergok Suami Bersama Pria Lain

    30 Oktober 202412
    info malang raya - Info Malang Raya

    Skandal Korupsi Rel Kereta Api: Pejabat BPK Terlibat Suap Manipulasi Audit Proyek Jalur Kereta”

    16 November 20242
    info malang raya 1 - Info Malang Raya

    Hisap Kelamin Pacar Pria di Mobil Berujung Menabrak Orang

    18 November 202440
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    • INDEX BERITA
    • PEDOMAN MEDIA SIBER
    • REDAKSI
    © 2016 Infomalangraya. Designed by Mohenk.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.