InfoMalangRaya, Indonesia – Dunia sepak bola Italia, khususnya Serie A, saat ini sedang terguncang. Pasalnya, pemerintah Italia berencana tidak melanjutkan kebijakan Decreto Crescita. Apabila wacana tersebut berjalan sesuai rencana, Decreto Crescita bakal usai pada 31 Desember nanti.
Pada dasarnya, Decreto Crescita atau “Dekrit Pertumbuhan” adalah kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh pemerintah Italia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Langkah-langkah yang termasuk dalam dekrit ini memiliki dampak besar terhadap klub-klub Serie A, khususnya di bursa transfer.
Decreto Crescita memungkinkan klub menghemat 50 persen pajak untuk gaji pemain yang datang dari luar negeri. Kebijakan ini memudahkan tim-tim Italia bersaing dengan gaji yang biasa ditawarkan di Inggris dan Spanyol.
Awalnya, kebijakan ini direncanakan bakal diperpanjang hingga akhir Februari 2024. Artinya, klub-klub Italia punya ruang gerak yang cukup luas di bursa transfer musim dingin 2024. Namun agensi berita ANSA melaporkan Pemerintah Italia memutuskan untuk membiarkannya berakhir pada 31 Desember.
Nama-nama besar seperti Romelu Lukaku, Adrien Rabiot, Alexis Sanchez, Victor Osimhen hingga Christian Pulisic bersedia berkarier di Italia berkat Decreto Crescita. Tidak cuma itu, klub-klub Serie A juga mampu mendatangkan pelatih-pelatih beken dengan gaji selangit seperti Carlo Ancelotti, Jose Mourinho hingga Antonio Conte.
Penghapusan Decreco Crescita tentunya akan sangat mempengaruhi performa tim-tim Italia di bursa transfer. Pasalnya, klub-klub Italia memang tidak memiliki sokongan finansial kuat seperti tim-tim Inggris atau Spanyol.
RAMAI-RAMAI KECAM PENGHAPUSAN DECRETO CRESCITA
Pemberitaan dari ANSA langsung mengguncangkan dunia sepak bola Italia. Pasalnya, Decreto Crescita menjadi salah satu alasan di balik kebangkitan sepak bola Italia, khususnya Serie A, dalam empat tahun terakhir.
Para petinggi Lega Serie A langsung merilis pernyataan terkait wacana penghapusan kebijakan ini. Lega Serie A menilai penghapusan Decreto Crescita bakal memberikan dampak negatif yang sangat besar.
“Lega Serie A mencatat dengan kejutan dan kekhawatiran mendalam seputar desas-desus media mengenai keputusan yang tampaknya diambil oleh kabinet menteri untuk tidak menyetujui perpanjangan rezim fiskal khusus bagi para tokoh olahraga yang pindah ke Italia. Jika keputusan tersebut benar, dampaknya akan sepenuhnya bertentangan dengan tujuan yang telah diupayakan,” jelas pernyataan resmi Lega Serie A.
Presiden Lazio, Claudio Lotito, juga buka suara terkait wacana ini. Lotito menilai Pemerintah Italia bakal mengambil langkah yang teramat bodoh apabila Decreto Crescita tidak diperpanjang.
“(Penghapusan kebijakan ini) merupakan langkah yang sangat bodoh. Saya penasaran apakah Italia akan menjadi destinasi bagi para pekerja asing apabila kebijakan ini dihapus. Pemerintah pastinya juga akan pusing karena mereka kehilangan satu sumber penghasilan,” ujar Lotito dilansir Football5Star dari laman Football Italia.
“Lazio tidak memiliki permasalahan besar terkait kontrak para pemain dan pelatih. Tapi, situasi ini sangat mengancam klub-klub besar lainnya seperti AC Milan, Juventus dan AS Roma. Apabila kebijakan ini benar-benar tidak diperpanjang, pastinya ada banyak klub besar yang hancur lebur,” sambung Lotito.
Pertanyaan besar kini mengemuka: Apakah klub-klub Serie A mampu menjaga daya saing mereka tanpa insentif fiskal yang sebelumnya ada? Bagaimana dampaknya terhadap daya beli klub-klub Italia di pasar transfer internasional? Semua pertanyaan ini menandai fase baru yang menantang bagi Serie A.
Satu hal yang pasti, keputusan pemerintah Italia ini mengundang keraguan terhadap masa depan sepak bola Italia. Hanya waktu yang akan menjawab sejauh mana klub-klub Serie A mampu beradaptasi dan tetap bersaing di tingkat tertinggi, tanpa dukungan kebijakan yang sebelumnya begitu vital bagi pertumbuhan mereka.