Kebut Perbaikan Jalan di Wilayah Malang Selatan

Oleh admin

Infomalangraya –  
MALANG KABUPATEN – Akses menuju kawasan wisata pantai di Malang Selatan kerap dikeluhkan. Kerusakan jalan yang ada sudah sangat memprihatinkan. Sangat parah dan panjang. Namun ada kabar gembira yang dijanjikan Pemerintah Kabupaten Malang.
Tahun ini, kondisi jalan yang rusak parah itu akan diperbaiki total. ”Kami memang sering menerima keluhan-keluhan dari masyarakat terkait akses jalan. Khususnya yang menuju pantai,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang Purwoto belum lama ini.

Keluhan itu harus direspons secepatnya pada tahun ini. Sebab, salah satu arah kebijakan Pemkab Malang pada 2023-2024 adalah kepariwisataan. Arah kebijakan itu mengamanatkan setiap perangkat daerah (PD) membuat program yang menunjang peningkatan wisata. Termasuk di antaranya infrastruktur yang mendukung kelancaran akses menuju tempat wisata.
Untuk perbaikan jalan menuju kawasan wisata pantai, Disparbud Kabupaten Malang sudah berkoordinasi Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga (DPUBM). Purwoto mengaku mendapat kabar bahwa tahun ini akan ada penanganan kerusakan jalan mulai Kecamatan Gondanglegi hingga Balekambang. Jalur itu merupakan poros utama yang menghubungkan sebagian besar wilayah Kabupaten Malang dengan kawasan wisata pantai selatan.
Rencananya, ruas jalan dengan panjang sekitar 33 kilometer itu akan dilebarkan. Dari yang awalnya 10 meter menjadi maksimal 20 meter. ”Setelah peningkatan jalan selesai, semoga tidak ada lagi keluhan masyarakat seperti sebelumnya,” terang Purwoto.
Hingga kini, pembebasan lahan untuk pelebaran jalan tersebut sudah selesai 100 persen. Kepastian itu juga disampaikan Bupati Malang Sanusi beberapa waktu lalu. Lahan yang sudah dibebaskan tahun ini mencapai 6 kilometer. ”Sudah tidak ada lahan yang perlu dibebaskan lagi. Pertengahan bulan nanti sudah mulai pengerjaan,” terangnya.
Untuk diketahui, pembebasan lahan sekaligus peningkatan jalan yang menjadi tanggung jawab Pemkab Malang adalah 16 kilometer. Tahun lalu, Pemkab Malang telah membebaskan lahan dengan panjang sekitar 10 kilometer. Titik jalan yang dibebaskan adalah dari Balekambang sampai sekitar Balai Desa Srigonco.
Sedangkan sisanya akan diselesaikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (KemenPUPR). Yakni melalui pengajuan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional
Jawa Timur Bali. Namun, waktu penyelesaiannya masih belum diketahui. Selain itu, Jalan Karangkates-Kalipare-Donomulyo- Modangan juga akan diperbaiki tahun ini. ”Kami meminta bantuan dana dari pusat sebesar Rp 47 miliar untuk perbaikan jalan itu,” kata Sanusi.
Plt Kepala DPUBM Kabupaten Malang Suwiknyo mengungkapkan, perbaikan Jalan Karangkates-Kalipare-Donomulyo-Modangan akan dilakukan sepanjang 15 kilometer terlebih dahulu. Perbaikannya pun hanya sebatas pengaspalan, tanpa pelebaran jalan. Proses itu diawali dengan lelang yang dilakukan pada bulan Juni hingga Juli 2023.
Pengerjaan fisik diperkirakan bisa mulai pada bulan Agustus. Perbaikan jalan dari Gondanglegi hingga Balekambang pun melalui proses yang sama. Lelang berlangsung Juni hingga Juli, sementara pengerjaan fisik di mulai Agustus 2023. Anggarannya dari Kementerian PUPR, nilainya mencapai Rp 800 miliar.
Dua ruas jalan lain yang menuju pantai juga dalam kondisi rusak. Namun jadwal perbaikannya belum pasti karena beberapa hal. Misalnya ruas Jalan Talok menuju Sendang Biru. ”Itu kewenangan pemerintah pusat. Kami hanya bisa mengajukan usul untuk perbaikan,” ungkapnya.
Satu lagi adalah ruas jalan Kepanjen-Pagak-Donomulyo-Ngliyep yang hanya akan dilakukan pengaspalan sepanjang 2 kilometer. Pelaksanaannya juga bulan Agustus dengan anggaran mencapai Rp 4 miliar. ”Kalau jalan itu memang wewenang kami. Tapi, kami hanya mampu memperbaiki 2 kilometer dulu. Sisanya nanti bertahap,” ucap pejabat eselon II B Pemkab Malang itu.
Wisatanya Bagus, Akses Kurang Mulus
Keindahan pantai di pesisir Kabupaten Malang tak usah diragukan lagi. Deburan ombak, hamparan pasir yang luas, serta karang yang berdiri kokoh merupakan daya tarik yang selalu mengundang wisatawan. Satu-satunya permasalahan yang harus dihadapi saat ini adalah akses yang rusak parah.
Misalnya di Kecamatan Bantur. Panjang jalan yang rusak mencapai 15 kilometer. Kerusakan terparah berada di wilayah Desa Srigonco, Kecamatan Bantur. Perjalanan menuju pantai pun kerap terhambat di kawasan tersebut.
”Saya mau healing bareng teman-teman. Tapi jalannya bikin bad mood. Harus ekstra hati-hati. Apalagi lewat wilayah yang jalannya terlihat seperti makadam di bukit-bukit tadi,” ungkap Syifa, pelajar asal Kecamatan Wagir yang hendak berwisata ke Pantai Teluk Asmoro, Minggu (21/5).
Di sepanjang jalan dari Bantur menuju simpang 4 Jalur Lintas Selatan (JLS), kerusakan jalan yang parah terlihat saat memasuki Dusun Watusiar, Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Di sebagian besar titik, aspal jalan sudah tak terlihat lagi. Panjang jalan yang rusak mencapai lima kilometer. Hanya sekitar 2 kilometer jalan di sekitar Jembatan Srigonco atau Jembatan Pelangi yang masih layak dilewati dan mulus.
Sementara itu, Karman, seorang tukang tambal ban di daerah Srigonco mengungkapkan, setiap akhir pekan banyak ban motor wisatawan yang bocor di kawasan itu. Dalam sehari dia bisa menambal ban 15 sampai 20 motor. Rata-rata milik orang yang pulang dari pantai. ”Kemarin pas libur panjang, sehari bisa banyak. Tapi tak sampai 30 motor,” ujarnya.
Kepala Desa Srigonco Didit Puji Leksono menegaskan, saat ini proses pembebasan tanah untuk pelebaran dan peninggian jalan di desanya sudah hampir rampung. Dia juga sudah menerima kabar bahwa jalan itu akan segera diperbaiki. ”Masih ada 4 pemilik tanah yang dalam proses mediasi. Namun besar kemungkinan lahan tersebut bakal bisa ditebus,” ujarnya. (yun/rb3/fat)

Kamu mungkin menyukai berita ini

Tinggalkan komentar