InfoMalangRaya.com – Kedutaan Besar ‘Israel’ di Kairo dikabarkan telah menggelar acara buka puasa bersama yang dihadiri sejumlah pengusaha dan publik figur Mesir. Kabar itu lantas menimbulkan kemarahan masyarakat Mesir.
Kabar tersebut, yang diposting di halaman Facebook yang berafiliasi dengan kedutaan, mengabarkan tentang buka puasa bersama yang diselenggarakan untuk tokoh-tokoh Mesir pada tanggal 17 Maret.
Dalam unggahannya, laman itu juga memuat sebuah foto lama yang menunjukkan sebuah meja panjang dengan deretan makanan di atasnya.
Tidak perlu waktu lama hingga kolom komentar unggahan tersebut dibanjiri oleh komentar kecewa dan marah warga Mesir.
“Tolong berikan kami daftar tokoh-tokoh terhormat yang hadir,” sindir seorang pria.
“Mereka yang menghadiri acara buka puasa bersama ini hanyalah para pengkhianat,” komentar warganet lain.
Seperti yang dilakukan oleh misi diplomatik asing lainnya di Mesir selama bulan Ramadan setiap tahunnya, Kedutaan Besar ‘Israel’ di Kairo menyelenggarakan acara buka puasa bersama untuk media lokal, komunitas bisnis dan tokoh masyarakat dalam rangka kebijakan humas.
Biasanya, mereka yang menghadiri acara di Kedubes ‘Israel’ akan sangat hati-hati dan menghindari berfoto. Hal ini lantaran risiko yang mereka hadapi jika mereka ketahuan masyarakat.
Kabar ini datang di saat penjajah ‘Israel’ kembali melanjutkan perang genosidanya di Gaza, mengkhianati kesepakatan gencatan senjata yang disepakati pada Januari lalu.
Serangan terbaru ‘Israel’ ke wilayah Palestina juga terjadi ketika Mesir menyusun rencana rekonstruksi Gaza, rencana yang mendapat dukungan dari negara-negara Arab dan negara-negara Muslim.
Bahkan sebelum perang di Gaza saat ini, yang terjadi setelah perlawanan oleh kelompok pembebasan Palestina terhadap pangkalan militer ‘Israel’ dan permukiman di dalam dan sekitar wilayah Gaza pada tanggal 7 Oktober 2023, kebencian publik terhadap ‘Israel’ di Mesir mencapai titik tertinggi.
Mesir adalah negara Arab pertama yang menandatangani perjanjian damai dengan ‘Israel’ pada tahun 1979, setelah serangkaian perang antara kedua negara, yang dipicu oleh kebijakan ‘Israel’ terhadap Mesir, termasuk partisipasi ‘Israel’ dalam agresi tiga negara terhadap Mesir pada tahun 1956, serangan besar-besaran terhadap negara Arab pada tahun 1967, dan pendudukan Sinai, wilayah Mesir yang berbatasan dengan Gaza dan ‘Israel’, pada tahun yang sama.*