Foto : LSP Perkerisan Indonesia Kirim Kurator BNSP Bersertifikat, Siapkan SDM Konservator untuk Penerimaan Artefak
Jakarta, 2 Oktober 2025- Sebagai tindak lanjut dari kesepakatan diplomatik antara Presiden RI, Bapak Prabowo Subianto, dan Raja Willem-Alexander dari Kerajaan Belanda atas pengembalian sekitar 30.000 artefak bersejarah Indonesia yang selama ini berada di koleksi Belanda, hari ini diselenggarakan kegiatan kuratorial di Wereldmuseum, Belanda.
Kegiatan ini melibatkan para kurator dari Indonesia yang memiliki sertifikasi kompetensi, dengan dukungan dari BNSP / LSP Perkerisan Indonesia sebagai bagian dari tim penilai benda pusaka — khususnya benda-benda berjenis keris dan tosan-aji (tumbak, pedang, kudi, rencong, badil, dsb.).
Dua kurator bersertifikat yang dikirim dalam misi ini adalah:
1. Basuki Teguh Yuwono
2. RM. Agus Triatmodjo
Mereka akan bekerja sama dengan tim konservator dan kurator lokal dalam menilai, mendokumentasikan, dan mempersiapkan proses pemulangan artefak ke tanah air
Pernyataan Resmi: Kementerian Kebudayaan & BNSP
Menteri Kebudayaan RI menyatakan dalam wawancara terpisah bahwa pengembalian artefak bukan hanya tentang pemulangan benda fisik, melainkan pemulihan identitas dan warisan budaya. “Dengan melibatkan kurator bersertifikat Indonesia dalam proses kuratorial di museum Belanda, kita memastikan bahwa standar autentisitas, konservasi, dan dokumentasi berjalan sesuai praktik profesional internasional. Ini menunjukkan bahwa Indonesia siap menerima dan merawat kembali artefak-artefak tersebut.”
Sementara itu, Ketua BNSP, Syamsi Hari, menegaskan pentingnya sertifikasi kompetensi sebagai pengakuan profesional dalam berbagai bidang pekerjaan. Menurut beliau, “Asesor dan kurator yang bersertifikat menjadi pelaku uji mutu (quality assurance) dalam praktik nyata, dan ini akan memperkuat legitimasi Indonesia di kancah internasional.”
Program Ke depan & Penguatan SDM
Pada tahap berikutnya, 17 kurator lainnya yang telah menerima sertifikat kompetensi kurator keris secara langsung dari Ketua BNSP Syamsi Hari pada acara Rakernas SNKI di Gedung Dikti tanggal 9 Agustus 2025, akan diberikan kesempatan untuk menjadi bagian dari tim kuratorial di periode mendatang. Mereka akan ditugaskan ke Belanda oleh Direktur Diplomasi Kebudayaan, Direktorat Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan, Kementerian Kebudayaan RI.
Direktur LSP Perkerisan Indonesia, Agung Guntoro Wisnu, S.Ak, menyampaikan bahwa lembaganya saat ini sedang menyiapkan SDM konservator yang tersertifikasi, sehingga apabila proses pengembalian artefak (30.000 benda) direalisasikan, maka museum-museum di Indonesia sudah siap menerima, merawat, dan memamerkannya karena telah tersedia konservator dan kurator bersertifikat.
Catatan Tambahan
Kesepakatan pengembalian 30.000 artefak antara Presiden Prabowo dan Raja Belanda Willem-Alexander ditegaskan dalam pertemuan di Istana Huis ten Bosch, Den Haag.
Artefak tersebut meliputi koleksi benda bersejarah, dokumen, dan fosil, yang selama ini berada di koleksi museum dan lembaga kultur Belanda.
Kegiatan kuratorial di Wereldmuseum Belanda ini merupakan langkah nyata implementasi kerja sama budaya bilateral, sekaligus simbol nilai kepercayaan yang diberikan Belanda terhadap kapasitas profesional Indonesia. (Red)