Kenaikan Harga Telur di Kota Palu Menjadi Perhatian Masyarakat
Kenaikan harga telur ayam di Kota Palu belakangan ini menjadi perhatian masyarakat luas. Banyak warga yang merasa terganggu dengan kenaikan tersebut, karena telur merupakan salah satu bahan pokok yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menangani masalah ini, Pemerintah Kota Palu melakukan pemantauan langsung ke sejumlah distributor untuk mencari tahu penyebab kenaikan dan memastikan pasokan tetap tersedia.
Hasil dari peninjauan tersebut menunjukkan bahwa kelangkaan pakan ayam, khususnya jagung, menjadi faktor utama yang menyebabkan kenaikan harga telur. Biaya produksi yang meningkat akibat keterbatasan pakan membuat distributor dan peternak harus menyesuaikan harga jual mereka. Hal ini juga berdampak pada berbagai aktivitas masyarakat yang bergantung pada telur sebagai bahan pokok.
Penyebab Kenaikan Harga Telur
Imelda Liliana Muhidin, yang memimpin sidak ke beberapa distributor besar di Palu, menjelaskan bahwa penyebab utama kenaikan harga telur adalah kelangkaan jagung. “Kami tanyakan langsung kepada distributor, dan ternyata penyebab utama kenaikan harga telur adalah jagung yang langka. Harga pakan naik, jadi harga telur ikut naik,” ujarnya.
Sidak yang dilakukan ke Raja Telur, PT Laris Manis Utama, dan PT Segar Kumala Indonesia Tbk menunjukkan bahwa pasokan telur relatif aman. Namun, harga telur sulit turun karena biaya produksi masih tinggi. Hal ini membuat masyarakat khawatir, terutama bagi mereka yang mengandalkan telur sebagai bahan pokok harian.
Dampak pada Kegiatan Dapur Umum
Selain itu, kenaikan harga telur juga berdampak pada kegiatan dapur umum MBG (Mass Feeding Group) yang menggunakan telur dalam jumlah besar. Kenaikan harga ini menyebabkan beban tambahan bagi organisasi tersebut, yang biasanya memberikan makanan gratis kepada masyarakat kurang mampu.
Pemerintah Kota Palu menegaskan akan memantau harga secara intensif dan meminta Satgas Pangan melakukan pengecekan harian. Imelda juga berharap intervensi pemerintah pusat dapat menstabilkan harga telur, seperti yang telah dilakukan pada beras melalui kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET).
Upaya Pemerintah untuk Mengatasi Masalah
“Stok telur cukup, tapi harga masih tinggi akibat kelangkaan pakan jagung. Kita terus memantau dan berharap ada kebijakan pusat untuk membantu menstabilkan harga,” pungkasnya.
Dengan adanya kenaikan harga telur yang signifikan, masyarakat berharap pemerintah dapat segera mengambil langkah-langkah efektif agar harga telur kembali stabil. Selain itu, diperlukan koordinasi antara pemerintah daerah dan pusat untuk memastikan ketersediaan pakan ayam, khususnya jagung, agar tidak mengganggu produksi telur.
Langkah yang Diharapkan
Beberapa langkah yang diharapkan oleh masyarakat antara lain:
- Peningkatan pasokan jagung untuk memenuhi kebutuhan peternak.
- Pengawasan ketat terhadap harga telur oleh pemerintah.
- Pemberian subsidi atau bantuan langsung kepada peternak untuk mengurangi beban biaya produksi.
- Kolaborasi antara pemerintah daerah dan pusat dalam mengatur kebijakan pangan.
Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan harga telur dapat kembali stabil dan tidak lagi menjadi beban bagi masyarakat.







