Peristiwa Kematian Balita di Sukabumi sebagai Pelajaran Penting
Kasus kematian balita di Sukabumi akibat infeksi yang menyebabkan tubuh penuh cacing menjadi perhatian serius bagi pemerintah. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, menilai kejadian ini bukan hanya masalah layanan kesehatan semata, tetapi juga berkaitan dengan kondisi rumah, sanitasi, serta lingkungan sekitar. Hal ini disampaikan oleh Pratikno saat berada di Surabaya pada 23 Agustus 2025.
Balita bernama Raya asal Desa Cianaga, Sukabumi, meninggal setelah mengalami infeksi berat yang menyebabkan sepsis. Saat dilarikan ke rumah sakit pada 13 Juli, ia sudah dalam kondisi tidak sadarkan diri. Ia akhirnya meninggal di ruang PICU RSUD Syamsudin pada 22 Juli. Meskipun awalnya dikira akibat cacingan, dokter menyatakan bahwa penyebab kematian Raya adalah infeksi berat, termasuk TBC dan meningitis.
Pratikno menyoroti pentingnya dokumen kependudukan dalam kasus ini. Keluarga Raya ternyata tidak memiliki dokumen seperti KTP, kartu keluarga, maupun BPJS Kesehatan. Hal ini memengaruhi proses penanganan medis. Oleh karena itu, Pratikno meminta pemerintah desa hingga posyandu aktif mengawasi warganya agar terdaftar dalam kepesertaan BPJS, baik melalui PBI yang dibiayai pemerintah pusat maupun dukungan dari pemerintah daerah.
Selain itu, Pratikno menegaskan bahwa dana desa dapat digunakan untuk membantu biaya iuran BPJS serta memperbaiki sanitasi dan layanan kesehatan dasar. Dalam upaya memperbaiki sistem kesehatan, pemerintah telah melakukan konsolidasi lintas kementerian untuk memperbaiki SOP pelayanan kesehatan. Salah satu perubahan yang dilakukan adalah pemberian obat cacing di posyandu atau puskesmas.
Menurut Pratikno, ke depan pemberian obat cacing tidak lagi diserahkan kepada orang tua, tetapi harus diminum langsung di depan petugas. Langkah ini bertujuan untuk memastikan pengobatan tepat sasaran dan efektif.
Selain itu, sistem rujukan dari puskesmas ke rumah sakit akan diperbaiki. Pratikno menekankan bahwa tidak cukup hanya memberi surat rujukan, tetapi harus dipastikan pasien benar-benar sampai di rumah sakit. Jika ada kendala biaya transportasi, pihak terkait harus segera mencari solusi.
Mulai pekan depan, program perbaikan lingkungan, rumah, serta layanan kesehatan dasar di Sukabumi akan berjalan. Pratikno berharap langkah-langkah ini dapat mencegah terulangnya nasib serupa bagi anak-anak Indonesia di masa depan. Dengan perbaikan sistem kesehatan dan lingkungan, pemerintah berkomitmen untuk menjaga kesejahteraan masyarakat, terutama yang paling rentan.