InfoMalangRaya – Butuh waktu hingga 10 pekan bagi Arema FC, untuk meraih kemenangan.
Lebih istimewa lagi, baru kali pertama dalam 10 laga, gawang Singo Edan clean sheet.
Ya. Kemenangan 1-0 (1-0) yang dihasilkan setelah mengalahkan Persikabo 1973, benar-benar diharapkan bisa menjadikan tonggak kebangkitan Arema FC.
Keberadaan pelatih baru, Jose Fernando Martins Valente, menjadikan tim ini mampu bermain layaknya sebuah tim. Ekploitasi skill individu pemain, memang masih terlihat. Tetapi justru bisa disatukan, untuk menjadi sebuah kekuatan.
Bahkan pelatih asal Portugal ini, berani membuat gebrakan. Dengan menurunkan formasi yang benar-benar berbeda.
Tidak ada lagi dikotomi antara pemain asing dan lokal. Semuanya sama dan yang layak tampil, tetap menjadi pilihan dalam mengisi starting line up.
Terbukti hanya tiga pemain asing, yang justru menjadi starter. Julian Garcia Schwarzer, Charles Almeida dan Pablo Ariel Lucero.
Dua lainnya, Ichaka Diarra hanya duduk di bench pemain cadangan sampai laga usai. Charles Lokoli Ngoy, baru masuk di menit 73. Menggantikan Dedik Setiawan.
Sedang top skor sementara Liga 1 musim 2023/2024, Gustavo Almeida, justru tidak dibawa ke Denpasar Bali.
Fernando Valente, lebih mempercayakan duet Dedik ‘Drogba’ Setiawan dan Muhammad Rafli, untuk mengisi lini serang.
Terbukti kedua pemain itulah yang berkreasi, untuk menciptakan satu-satunya gol kemenangan Arema FC.
Umpan silang setengah cutback yang disodorkan Rafli dari sektor kiri gawang Persikabo 1973, berhasil diteruskan Dedik lewat tendangan first time, yang gagal dibendung Husna Al Malik Riwani Saputra. Arah bola terlalu ke pojok atas, yang tak bisa dijangkau kiper Persikabo ini.
Arema FC pun unggul 1-0 ketika pertandingan berada di menit 30. Yang juga menjadikan tim berkostum kebesaran biru-biru itu, semakin menekan lawan.
Sukses lainnya yang dicatat dari formasi baru racikan Fernando Valente, adalah keberaniannya memasang empat formasi belakang, yang benar-benar baru.
Duet Charles Almeida dan Syaeful Anwar, sebagai palang pintu tengah. Diapit Mikael Alfredo Tata dan Rifad Marasabessy.
Terbukti keempat pemain itu, menjadikan gawang yang dikawal kiper Filipina, Julian Schwarzer, benar-benar steril hingga laga usai. Sesuatu yang tak pernah terjadi dalam sembilan laga terakhir yang dilakoni Arema.
Catatan statistik juga membuktikan, hanya ada dua kali tembakan yang tepat mengarah ke gawang Arema FC. Dari 11 kali percobaan yang dilakukan pemain-pemain Laskar Padjajaran.
Tak heran jika tim asuhan pelatih asli Malang, Aji Santoso ini, hanya mencatat 22 persen akurasi tembakannya.
Julian Schwarzer pun juga tidak terlalu harus ‘berdarah-darah’ seperti pada pertandingan sebelumnya.
Bahkan nyaris sepanjang laga yang dipimpin wasit Heru Cahyono itu, putra legenda Chelsea, Mark Schwarzer ini, tidak terlalu banyak memegang bola. Bajunya pun tidak cukup kotor.
Fakta lain dari cemerlangnya Fernando Valente, dalam meracik formasi juga terlihat di lini tengah Arema FC.
Tiga pemain yang dipasang dalam formasi 4-3-3, ditempatkan Ariel Lucero dengan Jayus Hariyono plus kapten tim, Dendy Santoso.
Formasi itu sesekali juga bisa berubah menjadi empat gelandang, dengan pergerakan Ginanjar Wahyu Ramadhani, yang beroperasi di sektor sayap.
Bedanya di formasi tersebut, peran Dendy Santoso dan Ariel Lucero sangat dinamis di lini tengah. Keduanya bisa berada dimana-mana.
Sedang breaker tetap diserahkan kepada Jayus Hariono, yang di laga Senin (28/8/2023) sore itu, lebih banyak berkutat di seperempat lapangan pertahanan Arema FC.
Yang membuat racikan Fernando Valente layak mendapat acungan jempol, karena pelatih yang juga ayah kandung kapten tim Persebaya, Ze Valente ini, harus menyusun starting line up, tanpa ada tujuh pemain pilar. Yang harus absen dengan berbagai alasan.
“Sebelum pertandingan ini, kami memang dihadapkan pada satu masalah yang cukup berat. Kami tidak bisa menurunkan tujuh pemain secara langsung,” kata Fernando Valente, dalam sesi jumpa pers usai pertandingan di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar Bali.
Terlepas dari kondisi tersebut, sisi positif dari hasil laga yang dihadiri 84 Aremania itu, adalah munculnya pemain-pemain yang bisa menggantikan posisi pemain utama, yang harus absen.
Juga semakin gacornya penyerang sayap, Charles Lokoli Ngoy, ketika dia diturunkan. Setelah beberapa pekan harus absen karena cedera.
Bahkan lebih menarik lagi, Lokoli Ngoy sore itu dipasang sebagai striker murni. Menggantikan posisi Dedik Setiawan.
Meski hanya turun sejak menit ke-73, tetapi pemain berpaspor Australia itu berkali-kali merepotkan kiper Husna Malik.
Paling tidak, pemain bernomor punggung 11 ini, memiliki tiga peluang emas. Meski sayang belum bisa dikonversikan menjadi sebuah gol.
“Terima kasih atas kerja keras pemain. Kemenangan ini pantas mereka raih,” kata Fernando Valente. (Ra Indrata)
Susunan Pemain
Arema FC: Julian Garcia Schwarzer; Charles Raphael de Almeida, Mikael Alfredo Tata/ Asyraq Gufran Rachmadhan, Syaeful Anwar; Dendy Santoso, Jayus Hariono, Pablo Angle Ariel Lucero; Dedik Setiawan/ Charlea Lokoli Ngoy, Ginanjar Wahyu Ramadhani/ Fabliola Suares, Muhammad Rafli/ Samuel Gideon Balinsa
Persikabo 1973: Husna Al Malik Riwani Saputra; Andy Setyo Nugroho, Didik Wahyu Wijayance/ Kaishu Tamazaki, Nikola Kovacevic, Syahrul Lasinari/ Reza Irfana; Joao Pedro Oliveira Santos/ Munadi, Manahati Lestusen, Roni Sugeng Ariyanto/ Jose Carlos Moreira; Lucky Oktavianto, Muhammad Dhimas Drajat, Rafael Condaro Prudente.
The post Kemenangan Arema FC yang Mahal Tanpa Diperkuat Tujuh Pemain Utama appeared first on infomalangraya.com.