Kediri (IMR) – Direktorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo Kediri pada Kamis, 9 Oktober 2025. Setibanya di lokasi, rombongan disambut langsung oleh sejumlah pengurus pondok pesantren.
Pertemuan berlangsung di Gedung Yayasan Lirboyo Kediri dan dihadiri oleh Dr. Dewi Chomistriana selaku Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, serta Kepala Balai Cipta Karya Provinsi Jawa Timur. Dalam kesempatan tersebut, Dr. Dewi menjelaskan maksud dan tujuan kunjungannya.
Menurutnya, kedatangan bersama rombongan kali ini merupakan tindak lanjut atas instruksi Presiden Prabowo melalui Menteri PUPR untuk melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah bangunan pondok pesantren.
“Tentunya ini sebagai respon kami atas terjadinya peristiwa beberapa waktu lalu runtuhnya bangunan Ponpes di Sidoarjo. Ini sebagai respon pemerintah terhadap apa yang barusan terjadi. Tentunya kami akan bekerjasama dengan Kementerian Agama karena ponpes di bawah naungan Kemenag,” terang Dr. Dewi Chomistriana.
Ia menegaskan, Kementerian PUPR memiliki tanggung jawab terhadap kelayakan dan keandalan bangunan, khususnya yang digunakan masyarakat luas.
“Kementerian PU memiliki tanggung jawab untuk mengecek keandalan gedung. Tentunya tenaga kami tidaklah cukup kalau memeriksa seluruh pondok pesantren, ada 42 ribu. Tapi yang baru mendapatkan izin persetujuan pembangunan gedung baru 51 atau 0,1 persen, masih sangat sedikit. Jadi kami membuat kriteria, kami utamakan jumlah santri di atas 1.000 orang. Gedung bangunannya di atas empat lantai maka kami prioritaskan karena itu memiliki risiko sangat tinggi karena jumlah huniannya berat,” bebernya.
Dr. Dewi berharap pertemuan ini dapat memberikan gambaran langsung mengenai kebutuhan pondok pesantren di lapangan. Selain meninjau pembangunan pondok, Ditjen Cipta Karya juga bertanggung jawab terhadap pemulihan bangunan milik pemerintah daerah yang rusak akibat kerusuhan pada akhir Agustus 2025 lalu.
“Kita juga bertanggung jawab memberikan program terkait sanitasi. Sanitasi di sini bisa terkait limbah, persampahan serta air bersih dan penataan kawasan. Ini menjadi kesempatan yang sangat bagus. Kami di Kementerian PU bisa turut membantu jika memang diperlukan beberapa intervensi program yang menjadi tugas kami Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum,” ucapnya.
Usai pertemuan, rombongan meninjau lokasi pembangunan gedung Ponpes Lirboyo, didampingi sejumlah pengasuh pondok pesantren, di antaranya H. Abdul Mu’id Shohib atau Gus Mu’id, KH Abdullah Kafabihi Mahrus, dan lainnya.
Dalam keterangannya, H. Abdul Mu’id Shohib menjelaskan bahwa kunjungan Kementerian PUPR merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden Prabowo untuk memberikan pendampingan bagi sejumlah pondok pesantren, khususnya yang tengah melaksanakan pembangunan.
“Kebetulan di Ponpes Lirboyo saat ini ada beberapa proyek pembangunan. Ini dari tim PU sedang mereview seluruh bangunan yang dikerjakan, nanti hasilnya akan disampaikan ke kita. Tadi Bu Dewi menyampaikan Kementerian PU secara terbuka siap memberikan bantuan yang diperlukan, khususnya Ponpes Lirboyo dan ponpes lainnya,” paparnya.
Pihak Kementerian PUPR mulai melakukan review bangunan sejak Rabu, 8 Oktober 2025, dan dijadwalkan selesai pada Sabtu, 11 Oktober 2025. Hasil pemeriksaan diperkirakan rampung dalam waktu paling cepat sepuluh hari. [nm/aje]