Infomalangraya.com –
Pemberontak yang terkait dengan al-Qaeda dan ISIL telah aktif di beberapa bagian Mali dan Sahel selama lebih dari satu dekade sekarang.
Kepala staf presiden sementara Mali, Oumar Traore, dan tiga orang lainnya tewas dalam penyergapan, kata pemerintah pada Kamis.
Penyergapan itu terjadi di daerah pedesaan Nara di wilayah Koulikoro barat daya Mali, kata pernyataan itu, tanpa memberikan rincian lebih lanjut tentang kapan serangan itu terjadi atau siapa yang bertanggung jawab.
Seorang pengemudi yang bepergian dengan delegasi masih hilang, tambahnya.
Mali adalah salah satu dari beberapa negara Afrika Barat yang memerangi kelompok bersenjata selama dekade terakhir.
Pemberontak yang terkait dengan al-Qaeda dan kelompok bersenjata ISIL (ISIS) telah merebut petak-petak wilayah di seluruh wilayah, menewaskan ribuan orang dan membuat jutaan orang mengungsi. Pada bulan Januari, empat belas tentara Mali tewas dan 11 lainnya luka-luka dalam dua serangan terpisah di Mali tengah setelah kendaraan mereka menabrak alat peledak.
Frustrasi terhadap kegagalan pihak berwenang untuk memadamkan kekerasan telah mendorong dua pengambilalihan militer di Mali sejak 2020.
Pada tahun 2022, pasukan Prancis menyelesaikan penarikan dari Mali karena hubungan yang memburuk antara kedua negara karena dua kudeta dan militer asing yang dianggap tidak efektif dalam menangani aktivitas pemberontak.
Ada juga ketegangan yang meningkat antara misi PBB dan pemerintah militer Mali menyusul dugaan kedatangan agen Wagner Group dari Rusia untuk mendukung pasukan pemerintah.