Kritik terhadap Sikap IOC atas Sanksi ke Indonesia
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia, Hidayat Nur Wahid atau yang akrab disapa HNW, menyampaikan kritik tajam terhadap langkah Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang memberikan sanksi kepada Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggara acara olahraga internasional. Menurutnya, keputusan IOC tidak mencerminkan sportivitas dan keadilan dalam dunia olahraga.
“Keputusan IOC sangat tidak mencerminkan sportivitas dan keadilan dalam olahraga,” ujar HNW dalam pernyataannya yang dirilis pada hari Minggu (26/10). Ia menilai bahwa tindakan IOC terhadap Indonesia bisa dianggap sebagai bentuk diskriminasi, terutama setelah pihak Jakarta memutuskan untuk tidak mengizinkan atlet Israel berpartisipasi dalam Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025.
HNW menegaskan bahwa sikap pemerintah Indonesia dalam menolak kehadiran atlet Israel memiliki dasar hukum yang kuat secara internasional. Menurutnya, kebijakan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menghormati dan menjalankan putusan lembaga peradilan internasional.
“Ini merupakan bagian dari ikhtiar pemerintah Indonesia untuk menghormati dan menaati putusan lembaga peradilan internasional tersebut,” jelas HNW.
Ia juga menyoroti adanya advisory opinion dan putusan sela Mahkamah Internasional (International Court of Justice / ICJ) yang menyatakan bahwa Israel melanggar sejumlah hukum internasional, baik di Gaza maupun wilayah Palestina yang diduduki secara ilegal. Dalam hal ini, HNW menekankan bahwa boikot terhadap Israel harus terus dilakukan sampai negara tersebut benar-benar menghormati dan menaati hukum internasional serta mengakhiri penjajahannya di Palestina.
Reaksi IOC terhadap Indonesia
Sebelumnya, IOC memutuskan untuk menghentikan dialog dengan Indonesia terkait rencana negara ini menjadi tuan rumah Olimpiade setelah insiden di mana atlet Israel tidak tampil dalam kejuaraan senam. Selain itu, IOC juga meminta federasi olahraga internasional yang berada di bawah naungannya untuk tidak menyelenggarakan kejuaraan di Indonesia.
Tindakan ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat, terutama karena adanya perbedaan pandangan mengenai hak atlet Israel untuk berpartisipasi dalam kompetisi olahraga internasional. Namun, HNW tetap mempertahankan pendirian bahwa keputusan pemerintah Indonesia adalah langkah yang tepat dan sesuai dengan prinsip hukum internasional.
Perspektif Masa Depan
Dari sudut pandang HNW, penting bagi seluruh negara dan organisasi internasional untuk lebih memperhatikan prinsip keadilan dan hak asasi manusia dalam setiap keputusan yang diambil. Ia menilai bahwa keputusan IOC terhadap Indonesia tidak hanya merugikan hubungan bilateral antara kedua pihak, tetapi juga bisa memicu ketidakpuasan di tingkat global.
Dengan demikian, HNW menyerukan agar semua pihak bersikap lebih bijak dan objektif dalam menangani isu-isu yang berkaitan dengan politik dan hukum internasional, terutama dalam konteks olahraga. Ia berharap, ke depannya, IOC dapat mempertimbangkan kembali kebijakan mereka agar tidak terkesan diskriminatif dan tidak memperkuat polarisasi di antara negara-negara anggota.







