Penemuan Kerangka di KM Barcelona VA Ternyata Bukan Jasad Manusia
Beberapa waktu lalu, masyarakat sempat heboh setelah ditemukan kerangka di dalam kapal KM Barcelona VA. Informasi ini menyebar cepat dan memicu berbagai spekulasi. Namun, akhirnya hal tersebut terungkap melalui pernyataan resmi dari pihak berwajib.
Kepala Bidang Dokter Kesehatan (Dokkes) Polda Sulut, AKBP Tasrif, mengonfirmasi bahwa kerangka yang ditemukan bukanlah jasad manusia, melainkan tulang hewan. Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers yang digelar di Terminal Pelabuhan Manado, Provinsi Sulawesi Utara, pada Senin (28/7/2025).
AKBP Tasrif menjelaskan bahwa RS Bhayangkara Manado ditetapkan sebagai Posko Disaster Victim Identification (DVI) dalam proses identifikasi korban kebakaran KM Barcelona VA. Proses forensik dilakukan secara ketat sesuai dengan protokol DVI nasional dan internasional. Hal ini bertujuan untuk memastikan keakuratan hasil pemeriksaan dan menghindari kesalahan identifikasi.
Selain itu, Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Pol Alamsyah Parulian Hasibuan, juga memberikan penjelasan terkait penemuan tulang belulang tersebut. Setelah menerima kantong jenazah berisi tulang-tulang, dokter forensik dan staf Kamar Jenazah RS Bhayangkara Tingkat III Manado langsung melakukan pemeriksaan. Hasilnya, tulang-tulang tersebut tidak berasal dari manusia.
“Hasil pemeriksaan oleh dokter pemeriksa pada pemeriksaan luar menunjukkan bahwa bentuk, ukuran, dan struktur tulang tersebut tidak sesuai dengan tulang manusia,” jelas Kombes Hasibuan.
Masih dalam Penyelidikan
Meskipun penyebab kebakaran KM Barcelona VA belum diketahui pasti, pihak berwajib masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. AKBP Tasrif menyampaikan bahwa penyebab kebakaran masih dalam proses investigasi. Ia menolak untuk berspekulasi mengenai kemungkinan penyebab seperti rokok atau mesin, karena belum ada data yang mendukung.
Proses penyelidikan dilakukan oleh tim gabungan SAR dan pihak berwenang. Mereka bekerja sama untuk mengumpulkan bukti dan informasi yang dapat membantu mengungkap penyebab kebakaran.
Protes dari Para Penyintas
Tidak hanya masalah kebakaran, para penyintas KM Barcelona VA juga menggelar protes keras setelah konferensi pers. Beberapa penyintas yang hadir di Terminal Pelabuhan Manado mengungkapkan ketidakpuasan mereka terhadap penanganan kasus ini.
Miske, salah satu penyintas, mempertanyakan nasib dirinya dan ibunya yang masih berada di Manado setelah sepekan kejadian. Ia mengatakan bahwa santunan belum jelas dan ia adalah penumpang resmi yang tercatat dalam manifest.
Seorang pria lainnya mengeluhkan kesulitan untuk kembali ke Talaud. Menurutnya, harga tiket telah naik hingga Rp 400 ribu, sehingga sulit bagi para penyintas untuk pulang.
Data dan Kronologi Peristiwa
KM Barcelona VA sebenarnya direncanakan berangkat dari Pelabuhan Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, pada Sabtu (19/7/2025) pukul 18.00 WITA. Namun, karena cuaca ekstrem, kapal akhirnya berangkat pada Minggu (20/7/2025) dini hari.
Saat berada di perairan dekat Pulau Gangga, Minahasa Utara, sekitar pukul 13.00 WITA, KM Barcelona VA tiba-tiba terbakar. Lokasi kejadian berjarak sekitar 20 mil dari Pelabuhan Manado, yang biasanya membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam untuk tiba.
Akibat kebakaran tersebut, 3 penumpang meninggal, 2 dilaporkan hilang, dan sisanya selamat. Lebih dari 50 korban sempat dirawat di rumah sakit, termasuk seorang ibu hamil.
Kapal Overload dan Tersangka
KM Barcelona VA memiliki kapasitas maksimal 450 penumpang, namun jumlah penumpang yang tercatat mencapai 673 orang. Sementara berdasarkan manifest, kapal hanya membawa 280 penumpang. Manifest kapal adalah dokumen resmi yang berisi daftar lengkap barang, penumpang, dan awak kapal yang diangkut.
Polisi telah menetapkan nakhoda KM Barcelona VA, Iknosi Bawotong, sebagai tersangka dan menahannya. Selain itu, Menteri Perhubungan RI, Dudy Purwagandhi, meminta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan investigasi terhadap insiden ini.
KM Barcelona VA merupakan salah satu kapal yang dioperasikan oleh PT. Surya Pacific Indonesia, yang juga mengelola kapal-kapal lain seperti KM Barcelona I, II, III, dan KM Venecian.